Kita jangan sampai berpikir bahwa pendidikan itu hanya ada di lembaga atau institusi formal saja karena nyatanya belajar harusnya dimulai dari dalam lingkungan keluarga. Kesadaran bahwa start awal Pendidikan berada di lingkungan keluarga perlu kita jadikan concern yang lebih mendalam.
Pendidikan bisa didapat baik secara formal maupun informal. Kita bisa belajar dimanapun, di sekolah, lembaga kursus, lingkungan masyarakat, dan tentunya di rumah sebagai lingkup terkecil.Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari sekumpulan orang atau beberapa orang yang setidaknya terdiri dari suami istri atau orang tua dan anak.
Nah, didalam keluarga itulah karakter anak pertama kali dibentuk, apakah anak tersebut akan bersikap disiplin, toleran, dan juga bertanggung jawab atau malah sebaliknya.
Didalam keluarga haruslah ditanamkan nilai-nilai karakter positif untuk menunjang tumbuh kembangnya anak menjadi pribadi yang lebih baik. Sebagai orang tua hendaklah sadar bahwa tanggung jawab untuk mendidik anak ada di pundak mereka.
Orang tua yang baik adalah mereka yang menempatkan diri mereka sebagai pendidik awal bagi putra-putrinya, bukan mereka yang ketika telah menyekolahkan atau memondokkan anaknya menganggap tanggung jawab untuk mendidik anak telah usai.
Anak akan menjadi hitam, putih, merah ataupun hijau adalah hak dan tanggung jawab orang tua. Jadi, kiranya kurang pas jika ada anggapan bahwa tugas orang tua untuk mendidik anaknya telah usai
Ketika mereka telah menempatkan putra-putrinya di dunia Pendidikan. Memang benar adanya bahwa tanggung jawab mendidik anak ketika di Lembaga pendidikan atau sekolah terletak pada guru namun jangan lupa bahwa pembentukan karakter anak berlangsung di rumah, lingkungan masyarakat dan lingkungan sekolah.
Orang tua tentuanya harus berperan aktif dalam pendidikan anaknya karena tanpa support dari mereka tumbuh kembang anak akan tidak maksimal.
Lalu, bagaimana peran orang tua dalam pendidikan anaknya? Setidaknya ada 3 peran penting orang tua bagi tumbuh kembangnya anak.
- Sebagai pendidik: orang tua hendaknya memberikan penjelasan dan contoh tindakan positif yang nyata bagi anak-anaknya. Anak cenderung akan mencontoh dari yang mereka lihat dan dengarkan. Yang mereka saksikan dan dengarkan setiap hari akan menjadi ilmu yang mudah sekali untuk diimitasi. Jika perilaku dan tingkah laku orang tua positif maka anak-anak juga akan melakukan Tindakan yang positif. Namun sebaliknya, jika mereka sering menyaksikan sesuatu yang kurang baik dari orang tuanya maka mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang kurang baik. Pada akhirnya kita sebagai orang tua harus sadar jika kita adalah pendidik hebat bagi anak-anak kita.
- Sebagai motivator: Ucapan-ucapan positif yang terlontar dari kedua bibir orang tua kepada anaknya ibarat emas permata yang sangat berharga. Semakin banyak petuah positif yang didapat oleh anak maka akan membentuk anak menjadi pribadi yang lebih baik. Hal tersebut akan lebih menyenangkan dan bermakna jika petuah itu berupa motivasi yang bisa mendorong anak untuk bertindak positif secara maksimal. Anak seringkali menemukan titik jenuh untuk belajar, disini motivasi dari orang tua juga sangat penting. Contoh motivasi yang paling sederhana adalah dengan meberikan pujian dari hasil belajar anak-anak kita. Tak masalah jika hasilnya masih kurang baik namun sekedar mengucapkan "bagus nak, besok ditingkatkan lagi", akan membuat alam bawah sadar anak menjadi lebih semangat untuk belajar. Jika saat ini kita belum bisa memberikan apresiasi ataupun motivasi kepada anak maka marilah mulai dari sekarang kita belajar untuk melakukan hal tersebut. Apresiasi tidak harus berupa materi namun dengan membangun komunikasi dua arah yang baik dengan anak sudah menjadi suatu bentuk apresiasi yang sangat berharga.
- Sebagai pengawas: tak kalah pentingnya, salah satu peran orang tua adalah mengawasi pola tingkah laku anak-anak mereka. Peran ini harus benar-benar dilaksanakan oleh orang tua dengan disiplin dan cermat. Apa yang dilakukan oleh putra-putri kita harus benar-benar kita ketahui motif yang ada dibaliknya. Pengawasan yang maksimal akan memberikan kesadaran bagi putra-putri kita untuk bertindak sesuai norma yang berlaku di Masyarakat.
Bapak dan ibu, putra putri kita adalah aset berharga yang harus kita jaga dan didik dengan sedemikian rupa. Hitam putihnya anak-anak kita sebagian besar adalah hasil dari pendidikan yang mereka dapatkan yang mana titik awalnya adalah didalam keluarga.
Mari kita menjadi pendidik yang baik bagi anak-anak untuk mempersiapkan mereka menjadi pribadi yang memiliki karakter positif.