Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Media Pembelajaran berbasis Teknologi sebagai Alat Pembelajaran Kekinian terhadap Keberhasilan Pembelajaran

Diperbarui: 11 Desember 2022   21:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hidup di zaman tekhnologi yang berkembang pesat, bagi guru merupakan sebuah tantangan sekaligus keberuntungan. Teknologi sudah menjadi bagian hidup dari manusia saat ini yang tidak bisa terpisahkan. Hal ini bisa dilihat dari semakin banyaknya hal-hal yang serba digital. Begitupula dalam dunia pendidikan yang mulai menerapkan serba digital dalam pembelajaran. Teknologi menjadi sebuah tantangan karena hal baru yang harus dipelajari bagi guru agar bisa mengikuti perkembangan zaman. Sedangkan maksud dari teknologi sebuah keberuntungan karena teknologi juga membantu memudahkan siswa untuk memperoleh informasi secara cepat, memudahkan siswa memperoleh referensi-referensi materi yang lebih luas.

Pemanfaatan tekhnologi kekinian dalam pembelajaran juga menarik minat siswa untuk belajar. Penggunaan teknologi yang tepat dalam pembelajaran akan membantu siswa dalam pemahaman materi. Seperti yang dilakukan oleh penulis yang kebetulan merupakan seorang guru yang mencoba membuat media pembelajaran berbasis teknologi yang bertujuan bisa menarik minat belajar serta meningkatkan hasil belajar siswa.

Berawal dari permasalahan yang dihadapi oleh guru terhadap minat dan hasil belajar siswa yang rendah dalam menyusun teks eksposisi tentang adat tradisi mantu pada mata pelajaran Bahasa Jawa kelas XI. Guru melakukan wawancara teman sejawat, guru, kepala sekolah serta siswa untuk mengekplorasi factor penyebab permasalahan, dan dapat diambil kesimpulan bahwa ternyata faktor-faktor penyebab kesulitan siswa diantaranya:

  • Motivasi belajar siswa yang rendah
  • Kesulitan siswa dalam menggunakan atau menguasai bahasa Jawa (dalam hal ini bahasa Jawa ragam krama) dalam tulisan.
  • Pengetahuan tentang bab yang akan ditulis masih terbatas.
  • Guru yang dalam pembelajaran belum menggunakan media yang menarik minat siswa untuk belajar.
  • Guru belum menggunakan model pembelajaran yang tepat.

Berdasarkan permasalahan tersebut, guru melakukan inovasi  untuk mengatasi masalah pembelajaran dengan menerapkan model dan strategi yang sesuai, sehingga pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan dapat tercapai. Dari hasil kajian literatur dan wawancara, penulis yang berperan sebagai guru mendesain pembelajaran yang inovatif untuk meningkatkan kemampuan menulis teks ekposisi tentang adat tradisi mantu. Model pembelajaran yang dipilih yaitu model Problem Based Learninng dengan pendekatan TPACK (Tekhnologi, Paedagogi dan Konten) menyesuaikan dengan kondisi siswa saat ini yang sudah menguasai teknologi kekinian.

Langkah-langkah yang digunakan untuk menghadapi masalah yang ditemukan adalah dengan mengeksplorasi alternatif solusi yang relevan. Alternatif solusi yang relevan untuk permasalahan rendahhnya minat belajar siswa serta hasil belajar siswa dalam materi teks eksposisi adat mantu adalah dengan model, serta pendekatan pembelajaran yang tepat.

Dari beberapa alternatif solusi yang diidentifikasi, beberapa yang dipilih sebagai alternatif solusi yang diterapkan dalam pembelajaran, diantaranya:

  • Penerapan model pembelajran Problem Based Learning. Model PBL ini sangat cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran tersebut sebagai upaya mencapai tujuan pembelajaran. Dalam model ini, siswa dituntut untuk lebih aktif dalam penyelesaikan masalah yang dihadapi.
  • Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran adalah pendekatan TPACK, dalam hal ini guru menerapkan pembelajaran berbasis tekhnologi, diantaranya:
  • Video Pembelajaran prosesi adat tradisi mantu untuk memudahkan siswa memahami tentang adat tatacara mantu yang bisa diakses melalui HP siswa.
  • Bahan ajar berbasis tekhnologi dengan menggunakan aplikasi canva dan flipbook (buku digital), menjadikan media ini lebih menarik bagi siswa dan bisa diakses dengan men-scan barcode yang dibagikan oleh guru.
  • Powerpoint menggunakan aplikasi canva sebagai penyampai materi, agar terlihat lebih menarik bagi siswa dengan beragam template.
  • Kamus online sebagai sumber referensi bahasa bagi siswa dalam menyusun teks eksposisi.
  • Potongan gambar prosesi adat tradisi mantu
  • Pre test dan Pos test yang menggunakan aplikasi quiziz.
  • Metode yang digunakan adalah metode diskusi, ceramah dan penugasan. Pada metode ini siswa menjadi pusat kegiatan pembelajaran, sehingga siswa lebih aktif dan guru hanya sebagai fasilitator yang membimbing siswa.
  • Lembar kerja siswa dan bahan evaluasi yang dibuat dengan menggunakan aplikasi canva agar tampilanya lebih menarik lalu di print dan dibagikan kepada siswa.
  • Dampak Aksi dari langkah-langkah yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan pada pembelajaran mebuahkan hasil positif. Hal ini dapat dibuktikan dengan siswa yang lebih aktif dalam  proses pembelajaran. Selain itu, nilai pengetahuan sudah KKM  91% dan nilai ketrampilan sudah 100%. Pada nilai pre test yang mencapai KKM 56% dan pos tes yang mencapai KKM 91%, dari hasil tersebut mengalami peningkatan sebesar 35 %. Daya serap pada pembelajaran tersebut menjadi sebesar 91,5%.
    Dari data-data tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya pemanfaatan teknologi mendorong minat siswa untuk belajar lebih tinggi, hal ini dibuktikan dengan nilai hasil belajar siswa yang meningkat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline