Plagiarisme itu berasal dari dua kata latin, yaitu plagiarius yang berarti penculik, dan plagiare yang berarti mencuri. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010, dikatakan bahwa "Plagiat adalah perbuatan sengaja atau tidak sengaja dalam memperolah atau mencoba memperolah kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa meyatakan sumber secara tepat dan memandai."
Menurut Soelistyo (2011), plagiarisme atau dapat diklasifikasikan dalam beberapa tipe, bentuk, dan jenis, yaitu:
- Akademik dan jurnalistik plagiarisme merupakan praktek usia tua. Namun, plagiarisme internet sekarang merajalela. Dengan munculnya internet, plagiarisme telah mengambil banyak bentuk-bentul baru. Contohnya seperti: cut, copy, paste, atau mengulang kata.
- Plagiarisme lengkap. Dalam plagiarisme lengkap ini, isi yang telah disajikan sebagai sendiri, tanpa ada perubahan dari segi bahasa, pikiran, aliran, dan bahkan tanda bacanya. Banyak akademisi percaya bahwa orang-orang yang memplagiarisme lengkap ini tidak kompeten dalam mata pelajaran tertentu, atau sekedar malas untuk berusaha.
- Plagiarisme parsial. Yang dimaksud dari plagiarise parsial ini adalah ketika konten yang disajikan itu kombinasi antara dua sampai tiga sumber yang berbeda, dengan menggunakan pengulangan kata atau menggunakan kata sinonim.
- Plagiarisme minimalis. Dalam plagiarisme minimalis ini plagiator (penulis) ini biasanya konsep, gagasan, pikiran atau pendapat nya menggunakan kata-kata sendiri. Plagiarisme minimalis ini melibatkan banyak paraphrase.
Referensi :
Simanjuntak, Harlen. 2022. Plagiarisme.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
