Lihat ke Halaman Asli

Serasehan Kebangsaan dan Ngaji Budaya "Menangkal Ideologi Radikal dengan Menumbuhkan Semangat Kebangsaan" PW IPNU-IPPNU Provinsi Jawa Tengah bersama Habib Anis Shaleh Ba'asyin

Diperbarui: 18 Juni 2015   03:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semarang, Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) - Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Provinsi Jawa Tengah telah menyelenggarakan kegiatan serasehan sebangsaan dan ngaji budaya dengan tema "Menangkal Ideologi Radikal dengan Menumbuhkan Semangat Kebangsaan" dalam rangka halal bihalal dan HUT RI Republik Indonesia ke - 69. Acara ini terlaksana pada hari Jum'at, 15 Agustus 2014 di Gedung Serba Guna NU, Semarang. Peserta merupakan perwakilan dari Pengurus Cabang di Jawa Tengah yang terdiri dari empat rekan / rekanita.

Habib Anis Shaleh Ba'asyin serta Orkes Puisi Sampak Gusuran dari Pati juga berpartisipasi memeriahkan acara tersebut. Termasuk juga Narasumber, yaitu Bapak Drs. H. Hajahan Musyafak MA (Ketua FKPT Jawa Tengah), KH. Yusuf Chudlori (Tegal Rejo - Magelang), Bapak Drs. Budi Santoso, M.Si (Kepala Dinpora Jateng), Khairul Anam HS, M.Pd. I (Ketua Umum PP IPNU), Saratri Wilonoyudho (Dosen UNNES), Achmad Sururi, S.IP.,MA (Dosen UNSOED). Dalam Dialognya, Habib Anis Shaleh Ba'asyin menerangkan mengenai ideologi radikal yang kini menjadi isu dunia. Pada dasarnya islam mengajarkan manusia untuk mampu menata hati supaya bisa merangkul semua kalangan. Kita adalah ciptaan Alloh begitupula dengan seluruh makhluk dibumi ini. Maka dari itu jika kita membunuh satu mahkluk ibarat membunuh seluruh makhluk. Inilah esensi hidup yang menyadarkan pada kita  bahwa ini hanya permaianan hidup didunia saja. Disinilah NU berperan sebagai sumber ilmu bagaimana memainkan permainan tersebut sesuai dengan ajaran islam.


Indonesia tidak bisa dibangun hanya dengan satu ideologi saja. Disinilah peran pemuda NU untuk mensosialisasikan ajaran atau pemikiran (ideologi) yang sesuai bagi masyarakat Indonesia. Disinilah NKRI serta nilai - nilai Pancasila bisa terus tumbuh tampa terpengaruh dengan konflik negara lain yang mengatasnamakan agama. Dengan ini, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) - Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) mengeluarkan deklarasi dalam merespon isu Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) yang meresahkan dunia, Diantaranya:


1. Menolak dengan tegas ISIS di Indonesia karena mengancam keutuhan NKRI
2.. Melawan segala upaya untuk bergabung dengan segala kegiatan yang mengatasnamakan ISIS ataupun hal lain yang mengancam keutuhan NKRI
3. ISIS adalah hasil konflik dari sekte Syiah, maka dari itu NKRI bukan termasuk didalamnya.

Setelah deklarasi, acara kemudian diisi dengan perwakilan budaya antar negeri dimana Afganistan dan Thailand menjadi peserta yang akan menyumbangkan lagu kebanggaan negara mereka. Dari pihak Indonesia terwakili oleh PC Kudus yang membawakan lagu daerah berjudul "Lir ilir".Dalam lagu daerah tersebut mengandung pesan bagaimana kita bisa berserah diri agar lebih dekat dekat Ilahi. Semua peserta ikut bendendangkan lagu dengan semangat. Disusul kemuadian Afganistan yang membawakan lagu negaranya.
"Saya senang berasa disini dan saya senang bisa belajar disini, terutama berjuang bersama mengenai islam" tutur salah satu wanita yang menjadi perwakilan dari Afganistan saat ditanya kesannya akan Indonesia.
Berikutnya, Thailand juga menyanyikan lagu negara mereka dengan khitmat.


"Saya kuliah diIndonesia dan punya banyak pengalaman disini. Di Indonesia 90 % keatas beragama islam sedangkan di Thailand 95 % beragama Budha. Yang saya bangga dari Indonesia, walaupun banyak budaya, ras, agama,suku, tapi tetap satu Indonesia" Terang seorang pemuda yang menjadi perwakilan dari rekannya yang mempunyai kewarganegaraan Thailand tersebut.


Sebagai penutup, Grup kesenian sampak dari Pati yang sudah mendapat tujuh penghargaan nasional tersebut mengajak seluruh peserta untuk menyanyikan lagu "We Will Not Go Down" sebagai bentuk keprihatinan atas apa yang menimpa saudara kita di Palestina.


Semoga dengan diadakannya,, acara tersebut bisa menambah keyakinan serta sense of belonging atas apa yang menimpa negeri. Diharapkan juga, melalui acara seperti ini bisa menambah wawasan mengenai isu politik yang mengatasnamakan agama sehingga mengancam keutuhan NKRI. Pada dasarnya, acara ini juga bisa dianggap sebagai simbol kepedulian dari pelajar NU dalam menyingkapi isu ISIS yang mendunia dan tentunya acara seperti ini bisa meringankan beban Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam mengatasi problema nasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline