Lihat ke Halaman Asli

Konflik dan Nilai dalam Konsensus

Diperbarui: 23 Juni 2015   21:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Konsensus adalah sebuah frasa untuk menghasilkan atau menjadikan sebuah kesepakatan yang disetujui secara bersama-sama antar kelompok atau individu setelah adanya perdebatan dan penelitian yang dilakukan dalam kolektif intelijen untuk mendapatkan konsensus pengambilan keputusan.

Nilai adalah alat yang menunjukkan alasan dasar bahwa cara pelaksanaan atau keadaan akhir tertentu lebih disukai secara sosial dibandingkan cara pelaksanaan atau keadaan akhir yang berlawanan. Nilai memuat elemen pertimbangan yang membawa ide-ide seorang individu mengenai hal-hal yang benar, baik, atau diinginkan.

Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih bisa juga kelompok dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.

Dari pengrtian di atas antara konsensus nilai dan konflik sering kali berkaitan dalam kehidupan sosial. Dalam kehidupan sosial tidak akan terlepas dari ketiga unsur tersebut. Konsensus selalu ada dalam masyarakat ketika dalam sebuah kelompok atau individu melakukan penelitian dan perdebatan dalam pengambilan keputusan untuk menetapkan nilai-nilai yang akan diberlakukan dalam suatu masyarakat. Dalam penetapan nilai dalam proses konsensus tersebut tentu saja akan ditemui konflik. Entah itu dari perbedaan pandangan dari setiap individu atau kelompok yang tidak sependapat dengan individu atau pun kelompok lain. Di sini nilai berlaku kembali untuk menyelesaikan konflik. Nilai digunakan sebagai batasan-batasan seseorang melakukan sesuatu yang diperbolehkan dan dilarang. Misalnya saja boleh melakukan perdebatan asal tidak sampai pada tindak kekerasan.

Konsensus berperan dalam menetapkan nilai untuk menyelesaikan konflik, tetapi dalam prosesnya konsensus juga sering kali terdapat konflik karena banyaknya perdebatan akan pandangan yang tidak sejalan.
Nilai adalah hasil dari konsensus, tapi dalam pelaksanaan konsensus juga ada nilai yang digunakan untuk menghindari konflik.

Jadi kesimpulannya adalah konsensus, nilai dan konflik adalah tiga hal yang sering kali berkaitan dalam banyak hal.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline