Lihat ke Halaman Asli

Memupuk Literasi Anak melalui Permainan Cingkling di SD Negeri 065/IV Kota Jambi

Diperbarui: 30 Juni 2024   22:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Pengabdian masyarakat yang berfokus pada peningkatan budaya literasi di kalangan siswa SD Negeri 065/IV Kota Jambi sukses dilaksanakan pada tanggal 1 Februari 2024. Program ini dipimpin oleh dua dosen dari Universitas Jambi, Khairul Alim, M.Sc. dan Nurul Pratiwi, M.Si., serta melibatkan beberapa mahasiswa sebagai pendamping. Kegiatan ini bertujuan untuk menggabungkan pendidikan literasi dengan permainan tradisional yang mengasyikkan, yaitu Cingkling.

Cingkling, permainan tradisional yang dikenal oleh anak-anak Jambi, dipilih sebagai medium untuk mengajarkan literasi karena kemampuannya untuk menarik minat siswa melalui cara yang menyenangkan. Dalam permainan ini, siswa tidak hanya bermain tetapi juga belajar membaca, menulis, dan berbicara dengan lebih baik. Kombinasi antara permainan dan pendidikan ini diharapkan dapat meningkatkan minat baca dan keterampilan literasi siswa sejak usia dini.

Dok. pribadi

Selama kegiatan berlangsung, para dosen dan mahasiswa dari Universitas Jambi memberikan panduan dan bimbingan kepada siswa mengenai cara bermain Cingkling sambil menyelipkan berbagai materi literasi. Pendekatan ini tidak hanya membuat siswa lebih antusias tetapi juga lebih mudah dalam menyerap informasi. Interaksi yang aktif antara pengajar dan siswa menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan efektif.

Dok. pribadi

Khairul Alim, M.Sc., salah satu dosen yang terlibat, menyatakan bahwa integrasi permainan tradisional dalam pendidikan literasi adalah langkah inovatif yang dapat memotivasi siswa untuk lebih giat belajar. Beliau juga menambahkan bahwa pendekatan ini juga membantu melestarikan budaya lokal.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi model bagi sekolah-sekolah lain di Kota Jambi dan sekitarnya untuk mengadopsi metode serupa. Integrasi antara permainan tradisional dan pendidikan literasi merupakan langkah strategis untuk menciptakan generasi muda yang cerdas dan berbudaya. Semoga pengabdian ini dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi pengembangan pendidikan di Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline