Lihat ke Halaman Asli

Nurul Umroh

Mahasiswi

Review Film "Catch Me If You Can"

Diperbarui: 21 Mei 2019   10:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Bismillahirrahmanirrahim, dalam artikel ini saya telah mereview film yang berjudul Catch Me If You Can dari judulnya saya sudah tertarik untuk menontonnya, awalnya mengapa saya ingin menonton film sekaligus mereview film ini? Karena ini adalah tugas middle test yang diberikan oleh dosen M. Zainul Hasan Qutbi M.EI dalam mata kuliah Auditing , sebenarnya bukan hanya judul ini yang diberikan, ada beberapa list yang diberikan dan saya tertarik dengan judul film Catch Me If You Can. 

Awalnya saya membayangkan tugas mereview film akan membosankan tetapi setelah mengerjakan review ini semua tidak sesuai yang dibayangkan. Berkat tugas mereview film, saya jadi tahu bahwa mereview film itu tidak membosankan namun menyenangkan.

Catch Me If You Can adalah film yang dengan latar belakang kebanyakan di Amerika Serikat (AS) pada tahun 1960-an. Film drama atau laga komedi yang diangkat dari kisah nyata ini menceritakan biografi Frank William Abagnale, Jr. Frank adalah seorang konsultan keamanan AS yang mampu membedakan cek yang asli dan palsu. Ia bekerja untuk FBI dan jasanya masih digunakan sampai saat ini oleh Fortune 500 atau 500 bisnis paling terkemuka di dunia. 

Ironisnya, ia mendapatkan pekerjaan tersebut karena pengalamannya memalsukan cek hingga jutaan dolar AS. Bukan hanya memalsukan cek, Frank pun kerap memalsukan identitas dan melarikan diri dari satu negara ke negara lain.

Film ini dimulai ketika Frank yang diperankan oleh Leonardo di Caprio mengenang masa-masa ia berada di penjara super ketat Perancis. Ia dijemput oleh agen FBI, Carl Hanratty yang diperankan oleh Tom Hanks untuk dipulangkan ke AS. Dalam proses penjemputan itu Frank pun masih sempat kabur namun akhirnya tertangkap karena kondisi tubuhnya yang lemah. 

Alur pun kembali mundur ke masa-masa bahagia Frank bersama kedua orang tuanya. Ayahnya, Frank, Sr. yang diperankan oleh Christopher Walken tampaknya memiliki semua yang diinginkan seorang laki-laki. 

Istri yang cantik, anak laki-laki yang tampan, perusahaan yang sukses dan penghormatan masyarakat yang tinggi. Namun ditengah jalan ia tersandung kasus akibat penggelapan pajak. 

Mereka harus pindah dari rumah mewah ke apartemen sederhana. Frank Jr. yang memiliki kedekatan dengan ayahnya nampaknya tak terlalu mempermasalahkan perihal ekonomi tersebut. Diceritakan pula Frank juga mendapat pengajaran dari ayahnya terkait bagaimana bermain dengan pajak dan cek. Pribadi yang terlalu percaya diri dan menyukai tantangan sudah tampak pada Frank remaja. 

Di sekolah barunya ia menipu teman-temannya dengan berpura-pura menjadi guru Bahasa Perancis dan membuat guru pengganti yang telat datang sakit hati. Ayahnya hanya tertawa melihat tingkah Frank.

Dia tidak menyangka, ibu Frank yang berdarah Perancis terlibat perselingkuhan dengan teman ayahnya. Frank-lah yang pertama kali mengetahui kondisi tersebut. Waktu itu umurnya 16 tahun, ibunya membayarnya beberapa dolar untuk tutup mulut perihal tersebut. Namun tak lama berselang, Frank mendapati rumahnya disambangi seorang pengacara yang ternyata mengajukan surat perceraian yang harus diisi Frank.

 Ia harus memilih untuk tinggal bersama ayahnya atau ibunya. Frank terpukul dan memutuskan untuk melarikan diri. Sejak itulah petualangan Frank melarikan diri dimulai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline