Lihat ke Halaman Asli

Internalisasi Sastra sebagai Bentuk Antikorupsi

Diperbarui: 10 November 2023   11:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.detik.com/

Korupsi adalah suatu penyalah gunaan atau bentuk ketidak jujuran seseorang terhadap uang yang bukan miliknya hanya untuk keuntungan pribadi. Korupsi merupakan permasalahan yang setiap tahunya selalu ada, terutama di Indonesia. Korupsi menjadi tugas kita yang harus segera dituntaskan. Pada tahun 2023, Komisi Pemberantasan korupsi (KPK) mendapat laporan sebanyak 2.707 yang diduga sebagai tindak korupsi. Johanis Tanak sebagai Wakil Ketua KPK mengatakan bahwasannya laporan tersebut berada di lingkungan pemerintahan.

Banyak kasus-kasus korupsi di Indonesia, dengan begitu membuat kita lebih tegas lagi untuk memberantas korupsi. Sangat diperlukannya pendidikan antikorupsi di Indonesia yang dilakukan sejak usia dini. Antikorupsi adalah tingkah laku, perbuatan, serta perkataan untuk membentengi diri atau menentang segala bentuk dari tindak korupsi. Pendidikan antikorupsi ini bisa dilakukan dengan cara bersosialisasi atau berkampanye yang memberitahu bagaimana strategi yang dapat dilakukan untuk memberantas korupsi. Sosialisasi dan kampanye dapat dilakukan di satuan pendidikan, sehingga anak-anak mengetahui tentang antikorupsi sejak dini.

Salah satu yang dapat dilakukan untuk mengurangi angka korupsi atau antikorupsi adalah penggunaan sastra. Kita dapat mengenalkan anak-anak dengan bacaan seperti novel, cerpen, atau puisi yang membahas tentang antikorupsi, dengan bahasa yang mudah dipahami. Tidak hanya anak-anak tapi orang dewasa pun juga bisa mulai membaca bacaan yang berhubungan dengan antikorupsi, dengan membaca buku-buku antikorupsi kita bisa mendiskusikan sehingga mendapat pemahaman yang lebih luas mengenai antikorupsi. Internalisasi sastra kepada masyarakat memberikan banyak manfaat seperti masyarakat menjadi lebih paham bagaimana cara yang dapat dilakukan guna memberantas korupsi. Masyarakat juga semakin sadar akan buruknya dampak yang dihasilkan dari tindak korupsi, yang dapat merugikan negara.

Kenapa sastra memiliki pengaruh terhadap anti-korupsi, karena sastra ini memiliki nilai-nilai moral yang berguna bagi kehidupan, sedangkan di Indonesia sendiri apresiasi terhadap sastra cukup rendah. Sastra ini dapat berupa puisi, cerpen, novel, dan lainnya, sastra dapat memberikan pemahaman mengenai antikorupsi.  Novel, cerpen, dan juga puisi mengajarkan nilai-nilai seperti, nilai kejujuran, nilai disiplin, nilai tanggung jawab, dan masih banyak lagi. Sastra dapat dijadikan sebagai media antikorupsi, dengan sastra kita bisa memberi kritikan tegas terhadap tindak korupsi.   

Dengan anak-anak dan masyarakat lebih peduli terhadap tindak korupsi, hal ini akan berdampak bagi kehidupan kita dimasa depan. Negara Indonesia akan memiliki generasi penerus yang lebih mengedepankan integritas, tanggung jawab sehingga negara bisa lebih berkembang, karena korupsi merupakan hambatan bagi negara, maka dari itu peran sastra sebagai upaya antikorupsi sangat penting untuk memberikan kesadaran dan nilai integritas sejak dini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline