Mengapa kita harus menjalankan Halal Lifestyle?
Pertanyaan itu kerap berkecamuk di benak. Kalau tinggal di Indonesia (atau negara dengan mayoritas muslim), menjalani Gaya Hidup Halal terbilang relatif mudah.
Tapi, bagaimana kalau kita sedang traveling atau bahkan menetap di negara minoritas muslim?
Ternyata, prinsip Halal dan Thoyib harus selalu kita pegang, dengan sekuat mungkin!
Ini kesimpulan yang saya dapatkan, manakala hadir di Seminar yang dihelat BI Jatim (Bank Indonesia).
Bersama beberapa member CAK KAJI, kami menyimak diskusi dan pemaparan yang sangat menarik dari para narasumber
Adalah ANCA, selaku influencer Halal Lifestyle, yang postingan-nya kerap berseliweran di timeline.
Anca menggarisbawahi pentingnya masyarakat untuk bangga dengan sikap Halal Lifestyle, serta berusaha mengedukasi dengan cara yang simpel, fun, dan tepat sasaran.
"Teliti dalam memilah dan menyebarkan informasi yang valid seputar Halal Lifestyle, ini adalah tantangan yang harus kita hadapi di era digital. Bagaimana memastikan itu info kredibel, atau hoax, ini yang jadi challenge untuk kita," tutur Anca.
Intan Kusuma, selaku CEO Vanilla Hijab sepakat dengan pemaparan Anca. Lebih lanjut, Intan menuturkan bahwa peluang industri halal sangat lebar. Apalagi banyak artis/ selebgram yang hijrah, dan ini memberikan dampak luar biasa. Followers mereka juga ikut menjalankan Halal Lifestyle. Artinya, bisnis Halal (termasuk baju menutup aurat) menjadi terbuka lebar untuk pangsa pasarnya.