Jangan remehkan kiprah para penyandang disabilitas. Meski fisik terbatas, kreativitas dan produktivitas mereka layak diacungi jempol. Kreasi mereka berupa aneka handicraft (kerajinan tangan) sudah melanglang buana, hingga tembus ke pasar internasional! Bagaimana caranya? Tentu pertanyaan ini terngiang di benak banyak pegiat UMKM.
Sejumlah tips agar UMKM bisa tembus pasar dunia, dijabarkan oleh Titik Winarti, owner Tiara Handicraft. Yang pertama, produk harus punya ciri khas. Tidak harus berupa tangible (sesuatu yang terlibat), ciri ini juga bisa berupa story (kisah) di balik pembuatan produk. Sebagaimana ciri khas yang melekat di produk kerajinan tangan yang dihasilkan Tiara Handicraft, yang mana seluruh karyawan adalah para penyandang disabilitas.
Titik paham betul bahwa story "produk kreasi disabilitas" ini bisa menjadi diferensiasi bagi brand mereka. "Konsumen mancanegara sekarang sudah semakin cerdas. Mereka tidak lagi tergila-gila beli barang branded yang harganya selangit. Justru, konsumen dari luar negeri malah suka dengan produk kami, karena ada story-nya di balik pembuatan produk-produk handicraft ini," ujar Titik.
Lebih lanjut, Titik memaparkan bahwa sedari awal, ia berupaya mencari jalan untuk bisa mengakses pasar luar negeri. "Kami terus membidik beberapa negara sebagai target market untuk produk-produk Tiara Handicraft. Alhamdulillah, sejumlah Negara memberikan respons positif. Produk kami diterima oleh konsumen di Brazil, Spanyol, Belanda, Amerika Serikat serta Singapura. Saat ini, tren yang berkembang adalah, para konsumen akan membeli suatu produk berdasarkan 'personal story' yang melekat di produk tersebut. Jadi, misalnya, dia beli tas produk Tiara. Nah, di label harga, kami jelaskan bahwa produk ini digarap oleh penyandang tuna daksa. Maka, ia akan dengan senang hati bercerita ke rekan-rekannya bahwa 'Hei, ini lho, saya pakai tas yang dibikin oleh penyandang disabilitas.' Cerita ini yang membuat mereka tertarik untuk membeli produk Tiara," ungkapnya.
Jaringan pemasaran yang mengglobal ini merupakan buah dari prestasi yang diraih Titik di tahun 2005. Saat itu, Titik meraih penghargaan Microcredit Award dari pemerintah. Dia lalu berpidato di depan sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), saat mengikuti pencanangan Tahun Internasional Kredit Mikro di markas PBB di New York, Amerika Serikat.
Maka ini kesempatan emas bagi para pegiat UMKM. Buatlah produk yang "bercerita". Yang punya ciri khas dan membuat khalayak tertarik untuk membeli serta mengoleksi. Dengan "personal story" yang mengena, maka karya yang dihasilkan lebih dari sekedar handicraft. Ia adalah masterpiece, ya... masterpiece produk kreatif Indonesia. Tiara Handicraft bisa didapatkan di berbagai lokapasar, atau membeli langsung di workshop-nya, jalan Sidosermo Indah II nomor 5 Surabaya.
Karya ini adalah bukti sebuah inspirasi, bahwa anak negeri ini, mampu melakukan apa saja, tak peduli meskipun ada aral yang terpampang di depan mata. Sekaligus bukti bahwa anak-anak bangsa sungguh mampu melahirkan asa dan semangat menyala-nyala. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H