Pemandangan apa yang rutin kita saksikan, di ruang keluarga saat mudik Lebaran? Yeah, tidak lain dan tidak bukan, anak-anak yang sedang menekuri gadget masing-masing. Sesekali berteriak penuh aroma kemenangan, di lain waktu tampak lungset karena kalah. MABAR alias Main Bareng. Itulah yang selalu kami temui saban Lebaran, dari tahun ke tahun. Cowok-cowok berkumpul di satu meja, bukannya ngobrol, ya itu tadi yang mereka lakoni: nge-game pakai handphone.
Salah-kah? Tentu tidak, dong. Who am I to judge? Nggak ada benar, nggak ada salah. Hanya saja, amat disayangkan kalau momentum "Ngumpul sekali dalam setahun" hanya diisi aktivitas online gaming belaka. Toh, di hari-hari normal lainnya, para bocah ini juga main game online kan?
Coba Letakkan Gadgetmu, Sebentar Saja
Saya jadi teringat kiprah Achmad Irfandi, pemuda asli Desa Pagerngumbuk, Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo. Irfandi menginisiasi Kampung Lali Gadget (KLG) di wilayah tempat tinggalnya. Program ini dijalankan bermula dari rasa khawatir akan anak-anak yang mulai kecanduan gadget. Yap, Kampung Lali Gadget, yang secara harfiah berarti "Kampung yang Lupa akan Gadget", bukanlah sekadar tempat. Melainkan sebuah gerakan untuk mengembalikan kehidupan yang seimbang. "Program ini berusaha membantu masyarakat terutama generasi muda, untuk melepaskan diri dari kecanduan gadget dan menemukan kembali kehidupan sederhana yang sarat makna," demikian ujar Irfandi.
Maka dari itu, saya pun mengajak anak dan para keponakan untuk Taruh Gadgetmu, Sebentar saja. Ada beberapa games tradisional yang bisa kita kreasikan dan mainkan Bersama. Apa saja?
(1). MASTERCHEF versi Mudik, alias Memetik dan Memasak aneka sayur/buah di sekitar rumah
Di desa, tumbuh beberapa tanaman yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Ada kelapa, pepaya, dan sayur mayur lainnya. Kita bisa challenge anak-anak kota untuk memetik buah dan sayur. Pilih yang minim resiko dan tidak butuh keahlian khusus, ya. Sebaiknya jangan diarahkan untuk memanjat pohon kelapa, khawatir Lebaran nggak jadi makan lontong sayur, eh.. malah opname gegara kepleset ye kan.
Nantinya, bahan sayur buah yang terkumpul, diolah di pawon (dapur bagian belakang rumah). Anak-anak juga bisa dilibatkan untuk bantu mencuci, memotong, dan bikin masakan sederhana dari sayur-mayur yang mereka dapatkan.
Rasanya priceless banget! Seolah-olah kita sedang mengajak para bocah untuk berlatih ikutan kompetisi Masterchef!
(2). Membangun istana pasir
Banyaaaaak Pantai indah di Pacitan. Salah satunya Pantai Klayar. Kami alokasikan waktu lebaran Hari ke-3 berkunjung ke Pantai ini. Pengunjungnya membludak, untungnya anak-anak tetap bisa enjoy. Mumpung lagi mantai, yuk lah kita lakukan aktivitas untuk healing tipis-tipis, sekaligus merenggangkan otot bodi.