Lihat ke Halaman Asli

Nurul Rahmawati

Blogger bukanbocahbiasa.com | IG @bundasidqi | Twitter @nurulrahma

Cara Jitu Tidak Boncos Saat Ramadan

Diperbarui: 19 Maret 2024   13:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diskusi Atur Keuangan saat Ramadan (sumber: bukanbocahbiasa.com) 

Saban bulan puasa, keluhan yang bolak-balik muncul adalah "Harga-harga pada kompak naik" "Anggaran Ramadan mepet banget" "Duit THR belum nampak hilalnya, nih." Intinya hal-hal berbau keuangan yang rentan bikin mumet. Apalagi, kalau kita masuk kategori 'sandwich generation' dan kudu pulang kampung ketika Lebaran tiba. Dah, mumetnya bertambah berkali lipat, bestie!

Yang jelas, bicara tentang Mengelola keuangan saat bulan Ramadan memang tidak sesimpel itu. Tiap orang punya kondisi berlainan. PoV (Point of View) masing-masing juga berbeda. Karyawan fresh graduate yang gaji ngepas UMR, misalnya, tentu kondisi finansialnya berbeda dengan Manager yang sudah kerja 20 tahun di Perusahaan yang sama. 

Belum lagi bicara soal money habit. Ada orang yang begitu hati-hati banget manakala spending money, tapi ada juga tipikal yang nyah nyoh alias sangat royal dalam membelanjakan harta.

Well, kali ini saya coba bidik dari sisi general aja ya. Cara Jitu Agar Tidak Boncos Saat Ramadan, yang mudah-mudahan bisa relatable dengan semua kalangan, baik itu si anak baru ataupun yang masuk kategori "sultan ala-ala".

(1). Mindfull soal Uang 

Mindfullness, kata yang kerap berseliweran belakangan ini di timeline. Intinya, kita kudu SADAR (atau Bahasa Jawanya "eling") ketika melakukan sesuatu hal. Apalagi yang berkaitan dengan uang. Tatkala hendak memutuskan untuk beli sesuatu, coba lakukan self talk, dengan menjawab sejumlah pertanyaan, di antaranya:

"Apa iya saya butuh barang ini?"

"Apa iya, kondisi ekonomi saya sekarang ini memang layak untuk membelanjakan uang sekian demi mendapatkan barang ini?"

"Kalau saya tidak beli barang ini, sebenarnya hidup saya berjalan baik-baik saja, atau bagaimana?"

"Saya beli barang ini, untuk KEBUTUHAN, atau hanya supaya saya bisa diterima kalangan tertentu?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline