Lihat ke Halaman Asli

Nurul Rahmawati

Blogger bukanbocahbiasa.com | IG @bundasidqi | Twitter @nurulrahma

Monyet Baluran yang Agresif dan Urgensi Sustainable Traveling

Diperbarui: 17 April 2023   17:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahagia di Taman Nasional Baluran (dok. Bukanbocahbiasa.com)

Pernahkah kalian bertandang ke Taman Nasional Baluran yang berada di Situbondo, Jawa Timur? Destinasi yang ditahbiskan sebagai "Africa van Java" ini sungguh memukau! Berada di sana seolah saya sedang melakoni syuting program National Geographic. Bentang alamnya yang demikian luas serta aneka satwa liar yang hidup di TN Baluran... Ini semua memberikan sensasi plesir yang tidak biasa, membuat kita semua makin Bangga Berwisata di Indonesia!

Kawasan TN Baluran ini ekosistemnya masih asli banget, dikelola dengan sistem zonasi. Setelah melalui pintu masuk, mobil melaju mengarungi jalanan makadam. Kami sempat bersua  dengan beberapa hewan liar, di antaranya: burung merak (Pavo muticus), ayam hutan (Gallus sp.), dan berbagai jenis burung lainnya. Salah satu zona yang jadi favorit para pengunjung adalah Savana Bekol, yang merupakan hamparan savana alami terluas di pulau Jawa. Magical experience banget ada di sini! Luas Savana Bekol  sekitar 300 hektar, dengan latar belakang Gunung Baluran. Tentu saja, savana bekol sungguh ciamik jadi sarana mengabadikan memori alias selfie sepuasnya!

Puas eksplorasi Savana Bekol, kami terus melaju menuju zona berikutnya, hingga tibalah kami di destinasi pamungkas TN Baluran. Siapa nyana, di Kawasan "Africa van Java" ini menyimpan kejutan berupa surga vitamin sea. Yap selamat datang di Pantai Bama! Pantai dengan bentang alam super memukau yang masih berada di kawasan TN Baluran.  

Pantai Bama, ini adalah destinasi yang menyadarkan saya, tentang urgensi sustainable traveling. Sebelum berangkat, kami sudah diwanti-wanti oleh Bapak Nurdin Razak, pemilik/pengelola Baloeran Ecolodge tempat kami menginap.

"Kalau udah nyampai pantai Bama, hati-hati dengan kawanan monyet liar yang ada di sana yah! Jangan sekali-kali menunjukkan kemasan makanan atau tas kresek, karena PASTI bakal direbut oleh monyet-monyet itu!"

Tentu saja, kami pegang teguh saran Bapak Nurdin. Benar saja, ketika sedang parkir, sesebapak di sebelah kami yang sedang membawa bekal makanan dalam tas kresek.  Tanpa basa-basi, kawanan monyet auto datang dan sruuuttt! Bekal makanan langsung berpindah tangan!

"Waduuuhh, monyet kurang ajaaarr!!" si Bapak teriak spontan, sambil merengut. Putra si Bapak tampak shocked, panik lantaran tingkah monyet yang sat set wat wet merampas bekal mereka.  Tanpa sungkan sedikitpun, si monyet auto mengganyang makanan yang ia rampas barusan. 

"Dasar Monyet gak ada akhlak!" tukas si Bapak 

Kami pun ngobrol dengan salah satu pedagang warung makanan di TN Baluran. Usut punya usut, monyet-monyet ini kian agresif gara-gara ulah beberapa pengunjung yang kerap membuang sampah kresek (plastik hitam) berisi sisa makanan. Namapun monyet, mereka kan punya kecerdasan di atas rata-rata, ya. Triingg! Ide brilian pun tertanam di benak para monyet, bahwa kresek identik dengan wadah makanan manusia yang super lezat. Jadi, ketika melihat manusia bawa kresek/ kemasan plastik snack, tanpa ragu-ragu si monyet langsung merampas begitu saja!

Monyet di Pantai Bama TN Baluran (dok. Bukanbocahbiasa.com)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline