FRUSTRASI. Yap, inilah yang saya (dan mungkin jutaan ibu-ibu lain) rasakan, manakala pandemi corona tak kunjung usai. Selain mengguncang ekonomi rumah tangga, pagebluk ini juga menciptakan tantangan sekaligus kejenuhan baru: PJJ alias Pembelajaran Jarak Jauh. Setiap anak memang harus kembali belajar, walaupun dalam kondisi tidak ideal, lantaran angka positif covid yang terus naik-naik ke puncak gunung.
Sedikit disclaimer, ya. Saya ini masuk kategori emak yang nggak bodo-bodo amat, lah. Dua kali lulus UMPTN, di Teknik Informatika ITS dan Ilmu Komunikasi Unair. Artinya, SEHARUSNYA saya bisa dong, jadi "guru dadakan" buat anak. Apalagi, pas zaman kuliah, saya juga punya side job sebagai guru les privat.
Nah, begitu pandemic datang, dan mengharuskan anak-anak belajar di rumah, ternyataa..... hidup tak semudah itu, ferguso! Entah kenapa, daya tangkap saya lemot banget.
Hasrat buat memelajari buku paket dan LKS siswa juga lenyap ke Timbukti. Segala situs belajar sudah saya akses (you name it: ruangguru, zenius, dll) dan aneka channel YouTube yang mengajarkan tutorial pelajaran SMP kelas 8. Tapiii, kok syusyah banget ya, untuk mendalami isi materi? Kalau saya sendiri kesulitan buat paham isi pelajaran, bagaimana saya melakukan transfer knowledge ke anak?
Daaann, ini berlangsung selama (hampir?) setahun, sodara-sodara sekalian.
Rasanya?
Ya udah gitu, lah. Susah dideskripsikan dengan kata-kata.
Mendadak, saya benci banget ama diri sendiri. Benci karena nggak bisa jadi ibu yang baik. Benci karena tidak mampu meng-encourage anak untuk tetap belajar di kondisi pandemic.
Arrggghh, saya frustrasi!
***
Sampai akhirnya, Mbak Avy (Kompasianer senior Surabaya) mengajak para content creator untuk silaturahim dengan Bapak Emil Dardak, Wakil Gubernur Jawa Timur. Acara berlangsung gayeng, di Resto Frangipani Jemursari Surabaya, Sabtu, 26 Desember 2020.