Lihat ke Halaman Asli

Nurul Rahmawati

Blogger bukanbocahbiasa.com | IG @bundasidqi | Twitter @nurulrahma

Pemburu Beasiswa, Pemburu Pahala (Tips Buat yang Mau Kuliah di Luar Negeri)

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1395373167736798507

Jumat pagi, saya mau berbagi cerita soal senior di ITS yang sekarang lagi kuliah doktoral di Aussie. Kakak kelas saya ini, pas di ITS IP-nya ga selalu di atas 3. Kadang, masuk kategori PMDK (Persatuan Mahasiswa IP Dua Koma). Tapi, dia punya azzam (tekad yang kuat pake banget) untuk berburu Beasiswa.

Yang bikin takjub lagi, dia banyak mengalami “keajaiban hidup” karena amal baik wajib maupun sunnah yang konsisten dilakoni. Hmm, Jumat yang penuh berkah ini, insyaAllah jadi makin indah setelah kita baca kisah Mas Yudie.

Bisa diceritain gimana awalnya sampai Mas Yudie bisa kuliah S-3 di Australia?


Saya memulai berburu beasiswa Luar Negeri sejak usia 15 thn tepatnya menjelang lulus SMP dan usaha pertama saya ini belum berhasil. Beasiswa yang saya apply saat itu ASEAN Scholarship yang disponsori oleh pemerintah Singapura. Hingga tulisan ini saya buat, beasiswa ini masih ditawarkan (lebih dari hampir 20 thn) beasiswa ini masih eksis dan memulai proses seleksi setiap bulan Juni-July, berikut link nyahttp://www.moe.gov.sg/education/scholarships/asean/indonesia/

Ikhtiar saya yang kedua yaitu selepas SMA saya mendaftarkan beasiswa Monbukagakusho (Dept Pendidikan dan Kebudayaan) Jepang untuk program perkuliahan di Jepang, dan hingga saat ini pun beasiswa ini masih ada dan menyediakan kesempatan pendidikan dari jenjang D2 hingga S3 dan juga Teacher Training (program beasiswa utk guru SD SMP SMA). Berikut tautan informasinya: http://www.id.emb-japan.go.jp/sch.html

Usaha kedua saya ini berhasil dan saya mendapat surat undangan untuk mengikuti proses seleksi selanjutnya, namun dari diskusi dengan orang tua saat itu mereka lebih menginginkan saya untuk meneruskan kuliah S1 saya di Teknik Informatika ITS, karena sebelumnya saya sudah diterima UMPTN di sana, dan seraya memberikan harapan mereka berdoa bahwa nanti pasti satu saat saya akan kuliah di Jepang.

Demi menjaga impian utk belajar di Jepang saya menyimpan surat undangan beasiswa tersebut. Dan tepatnya tahun 2005 atau 8 tahun kemudian ketika saya mengikuti wawancara beasiswa S2 ke Jepang, seorang pewawancara dari kedutaan Jepang menanyakan motivasi saya memilih Jepang sebagai tempat studi, saya pun kemudian mengeluarkan surat undangan yang saya simpan sejak 8 tahun tersebut dan menjelaskan kepada mereka bahwa studi di Jepang adalah salah satu ‘Mimpi’ besar saya dari dulu, sebagai mana dahulu saya mendapatkan kesempatan untuk belajar ke Jepang, maka kali ini adalah saat nya saya mewujudkan mimpi tersebut. Alhamdulillah akhirnya saya mendapatkan beasiswa S2 saya untuk studi di Waseda University

* Selepas beasiswa S2 di Jepang saya mendapatkan tawaran untuk melanjutkan studi s3 di Jepang, konon katanya karena nilai B saya cuma 1 yang lain A semua heheh :) (maaf narsis dikit). O ya satu lagi karunia Allah yang saya dapat selama studi di Jepang yaitu Allah memberikan karunia kelahiran putra ke 2.

Karena berbagai pertimbangan saya tidak menerima tawaran tersebut dan melamar beasiwa ke Australia. Sebelumnya saya lebih kurang 4 kali pernah gagal melewati proses seleksi beasiswa Australia, yang belakangan baru saya sadar kegagalan tersebut karena IPK saya kurang sedikit dari 3. Padahal sudah jelas syarat nya IPK 3.00 tapi saya nekat saja :).

* Alhamdulillah berbekal pengalaman kegagalan dan keberhasilan saya diberikan kesempatan Allah mendapatkan 2 beasiswa sekaligus yaitu dari Universitas saya sekarang sedang belajar menawarkan beasiswa utk program doktoral (postgraduate scholarships) dan dari Australian Leaderships Awards–ALA (salah satu beasiswa prestise dari pemerintah Australia utk para pemimpin muda di kawasan asia pasifik) untuk program doktoral. Dari 2 Beasiswa ini saya memilih ALA utk sponsor saya melanjutkan program doktoral saya.

Sekilas tentang Australian Leadership Awards (ALA), salah satu beasiswa bergengsi dari pemerintah Australia yg diberikan kepada para pemuda di Asia Pasifik, Afrika, Amerika Latin dan Carribean untuk menempuh pendidikan dan mengikuti Leadership Coaching Moduls di Australia. Sesuai namanya salah satu kriteria memperoleh beasiswa ini adalah mereka yg pernah dan/atau di masa depan punya peran kepemimpinan di suatu area atau institusi tempat mereka bekerja dan berkarir. Dan saya merasa sangat bersyukur diberikan Allah SWT kesempatan utk memenangkan Awards ini diantara 300 dari seluruh pemenang dan satu dari 28 peraih beasiswa ini dari Indonesia.

*Setelah selesai program beasiswa doktoral saya ini, saya InsyaAllah Pasti akan mencari dan melamar beasiswa Pascadoctoral saya. Mhn doa nya smg Allah mengabulkan mimpi saya ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline