Lihat ke Halaman Asli

Nurul Pujiastuti

Guru TK Pertiwi 01 Girilayu, Matesih, Karanganyar

Kegiatan Membuat Bola Ubi untuk Meningkatkan Fisik Motorik Halus Anak

Diperbarui: 11 Desember 2022   23:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Anak, dalam beragam usia dengan berbagai perilakunya biasanya menarik perhatian orang dewasa.Dunia anak adalah dunia yang penuh dengan canda tawa dan kegembiraan, sehingga orang dewasa akan ikut terhibur dengan hanya melihat tingkah polah mereka. Pada kehidupan sehari-hari, berbagai tingkat usia anak dapat kita amati dari usia bayi hingga anak usia sekolah dasar, semua kategori umur anak tersebut di kelompokkan sebagai fase anak

Pendapat tentang hal ini disampaikan oleh NAEYC (National Assosiation for the Education of Young Children) yang mengatakan bahwa anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0-8 tahun, yang tercakup dalam program pendidikan di taman penitipan anak, penitipan anak pada keluarga, pendidikan pra sekolah baik swasta maupun negeri, TK, SD (NAEYC,1992). Usia dini disebut juga usia emas, dimana pada usia ini merupakan masa penting dalam rentang kehidupan seorang anak. 

Dalam masa ini anak sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan dari segala aspek perkembangannya. Usia dini juga disebut sebagai masa peka terhadap segala rangsangan dari lingkungan sehingga dapat disebut sebagai masa yang paling menentukan tumbuh kembang anak selanjutnya.

Melihat pentingnya masa usia dini, maka kita sebagai orang tua maupun sebagai pendidik anak usia dini seharusnya memberikan stimulasi yang tepat

Usia pra sekolah merupakan usia yang efektif untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki oleh anak-anak. Upaya pengembangan berbagai potensi itu dapat di lakukan dengan berbagai cara, termasuk melalui kegiatan bermain yang menarik bagi anak, sehingga seluruh aspek perkembangan anak mulai dari nilai agama dan moral, fisik motorik halus dan kasar, sosial emosional, bahasa, kognitif dapat berkembang secara optimal.

Kemampuan motorik halus merupakan kemampuan anak untuk melakukan kegiatan yang melibatkan koordinasi antara mata, tangan dan otot-otot kecil pada jari-jari, pergelangan tangan, lengan yang digunakan untuk aktivitas seni, seperti menggunting, melukis dan mewarnai (Gunarti, dkk, 2008:2.17).

Tujuan mengembangkan motorik halus anak yaitu agar anak dapat berlatih dalam koordinasi tangan, mata, dan pikiran dalam menggunakan berbagai alat atau media kreatif sehingga memperoleh keterampilan yang berguna untuk perkembangan selanjutnya (Asmawati, 2008: 5.8).

Keterampilan motorik halus merupakan gerakan yang mempunyai hubungan antara koordinasi tangan dan mata. Keduanya sangat dibutuhkan dan saling beriringan agar dapat berjalan secara optimal. Pada usia dini atau prasekolah masih terdapat beberapa anak yang mengalami keterlambatan motorik halus. 

Anak mengalami kesulitan untuk mengkoordinasikan gerakan tangan dan jari-jari tangan secara fleksibel. Hal tersebut menyebabkan kurang berkembangnya otot halus pada jari-jari tangan anak. Keterlambatan tersebut akan menyebabkan anak kesulitan dalam memegang suatu benda atau menulis dan melakukan kegiatan yang berkaitan dengan motorik halus.

Tujuan pengembangan motorik halus anak usia 4-6 tahun adalah sebagai berikut :

Mampu mengembangkan kemampuan motorik halus yang berhubungan dengan keterampilan gerak kedua tangan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline