Lihat ke Halaman Asli

Nurul Muslimin

TERVERIFIKASI

Orang Biasa yang setia pada proses.

Pembukaan Pameran Besar Kriya UNDAGI 2025, dibanjiri Pengunjung.

Diperbarui: 21 Januari 2025   21:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana Pengunjung UNDAGI 2025 usai pembukaan pameran, 18-Januari-2025. (Foto Dokumentasi Askrina)


Pembukaan Pameran UNDAGI 2025 telah dilaksanakan pada Hari Sabtu, 18 Januari 2025 pukul 16.30 wib, di Gallery RJ. Katamsi ISI Yogyakarta. Meski agak mendung, namun pengunjung luber bahkan banyak yang tidak kebagian kursi. Ini menunjukkan antusiasme masyarakat pada Pameran UNDAGI yang terakhir kali dihelat pada tahun 2018.

Pameran UNDAGI memang sejak awal (2016) telah disetting 2 tahunan. Setelah dihelat pertama kali pada tahun 2016, kemudian yang kedua pada tahun 2018, dan seharusnya dilaksanakan kembali pada tahun 2020. Namun karena tahun tersebut terkendala pandemi Covid-19, maka baru tahun ini (2025) diadakan kembali.

Pameran tersebut dibuka oleh Mayjend (Purn.) Prantara Santosa, dengan ditandai secara simbolis memahat kayu bersama dengan Ketua Panitia, Nurrohmad, Ketua Askrina (Asosiasi Kriyawan Republik Indonesia) Agus Sriyono sekaligus Kurator pameran, dan Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul yang mewakili Bupati Bantul, serta Rektor ISI Yogyakarta.

Mayjend (Purn) Prantara Sangtosa saat melihat karya.  (Sumber: bacajogja.id) 

"Pameran UNDAGI 2025 yang menampilkan 133 karya ini telah dikurasi selama 6 bulan sebelumnya, dan tidak ada penolakan karya. Yang ada,  kurator memberikan arahan kepada kriyawan agar sesuai dengan grand tema "Cakra Manggilingan", ujar Arif Suharson salah satu kurator pameran.  

Ketua Askrina, Agus Sriyono mengatakan, bahwa peserta pameran UNDAGI 2025 memang tersebar dari beberapa daerah di Indonesia; ada Medan, Jambi, Jakarta, Jepara, Bandung, Pekalongan, Surakarta, Yogyakarta, Malang, bahkan sampai Bali dan Kalimantan. Karena Askrina mempunyai scoope nasional, jadi pesertanya pun dari berbagai daerah di Indonesia.

Karya-karya yang dipamerkan adalah karya kriya dari aneka bahan; ada kayu, kulit, kain, logam, kaca dan bahan lain. Memang UNDAGI selalu menampilkan karya yang beraneka ragam, ini menggambarkan keanekaragaman jenis karya kriya yang menjadi kekayaan bangsa Indonesia.

Setiap kali perhelatan Pameran UNDAGI, 3 jenis karya selalu ditampilkan untuk mengenalkan perkembangan ragam kriya, yaitu karya Tradisional (heritage), Populer dan Kriya Alternatif. Dengan ini diharapkan masyarakat dapat memahami secara komprehensif atas perkembangan seni kriya Nusantara.

Pembukaan pameran UNDAGI juga dimeriahkan oleh pertunjukan tarian dari komunitas tari dan fashion show dari mahasiswa ISI Yogyakarta. Tak heran jika acara pembukaannya menjadi sangat meriah. Masyarakat pun berduyun-duyun untuk menyaksikannya.

Pameran UNDAGI memang selalu tampil maksimal, karena dikurasi dalam jangka waktu yang cukup panjang dan didisplay secara artistik oleh Tim Kurator dan panitia. Untuk penggemar dan penikmat seni kriya, sepertinya akan kecewa jika melewatkan acara yang selalu menyita hati pengunjung ini. ***

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline