Lihat ke Halaman Asli

Nurul Muslimin

TERVERIFIKASI

Orang Biasa yang setia pada proses.

Merah Putih Tak Akan Basi

Diperbarui: 13 November 2016   01:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bendera Merah Putih adalah simbol persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia. Satu Bendera ini telah mendarah daging dan bersemayam di dalam lubuk hati terdalam setiap jiwa bangsa. 

Saya teringat waktu jaman pemerintahan Suharto, bahkan sampai sekarang pun Bendera Merah Putih selalu menghadirkan rasa nasionalisme. Ketika demo ada bendera merah putih, sepertinya menambah spirit. Apalagi ketika pergesekan antar partai skitar tahun 1999, Bendera Merah Putih menjadi pengingat akan rasa persatuan. Itu yang terasa waktu itu.

Pergesekan antar anak bangsa yang berbeda golongan tentu tak bisa dihindarkan, akan ada terus sepanjang sejarah. Saya yakin, masih ada jiwa-jiwa kebangsaan dari sebagian bangsa Indonesia yang selalu mengingatkan akan pentingnya spirit kesatuan Indonesia. Sebuah semangat yang menjadikan Indonesia merdeka.

Bagi saya pesan moral persatuan harus tetap dikumandangkan. Semangat kesatuan harus selalu ditanamkan dalam setiap hati anak bangsa. Di samping itu jiwa untuk menerima perbedaan dalam sebuah kedamaian harus menjadi 'tradisi' yang baik bagi setiap warga. Tidak mengandalkan egoisme kelompok atau golongan.

Maraknya media sosial dengan mengumbar amarah, asal share informasi yang tidak punya dasar, bahkan info abal-abal menjadikan dunia semakin carut marut. Betapa banyak sekarang ini informasi hoax yang sengaja disebarkan demi uang. Padahal beresiko terpecahnya persaudaraan. Memprihatinkan!

Sudah seharusnya kita meletakkan kepentingan bangsa ini di atas kepentingan pribadi atau golongan. Saling mengingatkan di antara anak bangsa akan lebih menyejukkan. Bukan jiwa amarah yang dikedepankan.

Di negara mana pun sama, perang kepentingan akan selalu terjadi. Karena sifat dasar manusia mempunyai sifat egoisme dan ingin menang sendiri. Maka perlu selalu dikumandangkan seruan akan persatuan.

Seruan itu bisa melalui apa saja, terutama keluarga. Jika setiap keluarga mempunyai satu orang yang selalu mengingatkan kebaikan dan selalu menyuarakan kedamaian, saya yakin Indonesia akan relatif solid.

Setiap jiwa bisa menyerukan kebaikan dan persatuan bisa melalui apa saja. Ulama dan pendeta atau pemuka agama bisa melalui ceramahnya, seniman bisa melalui medianya masing-masing, dan setiap profesi bisa melalui alatnya masing-masing pula.

Maka Satu Bendera Merah Putih akan selalu menjadi simbol kesatuan dan sekaligus pemersatu. Di sinilah Satu Bendera tidak akan basi sampai kapan pun. ***

Semoga bermanfaat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline