Lihat ke Halaman Asli

Nurul Muslimin

TERVERIFIKASI

Orang Biasa yang setia pada proses.

Polahnya Ambar Polah (Testimoni Hery Subanar, SE. MM)

Diperbarui: 8 September 2016   18:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ambar Polah"][/caption]

Sumber foto: http://ambarpolah.blogspot.co.id

Sepenggal catatan dari Hery Subanar, seorang sahabat Ambar "Polah" Tjahyono (Pencipta Lagu "Satu Bendera"). Seseorang yang pernah aktif di dunia kreatif Jogja. Seperti yang telah diceritakan kepada penulis:

Saya kenal Ambar sejak Fth 1979, sewaktu menjadi teman sekolah di SMA BOPKRI 1 Jogja. Dia seorang humoris, disiplin, dan mempunyai jiwa leadership yang kuat, serta mempunyai talenta membuat karya cipta lagu/musik.

Proses berkaryanya sejak th 1977 saat kelas 1 SMA, yaitu membuat Group Folk Song, dilanjut group Pola Daya, lalu Grup Musik Pola, Grup Ambar Polah, dll.

Banyak karya Ambar, di antaranya: lagu "Kusni Kasdut," lagu "Bung Karno," dan lagu-lagu religi bersama Gita Sahara UII. Lagu-lagunya ada yang pernah masuk dapur rekaman, di antaranya berjudul "Kusni Kasdut".

Sewaktu SMA, dia sudah sering ngamen di beberapa kota, yakni Semarang, Solo, dan Jogja. Pernah waktu ngamen di Semarang bertemu dengan Gito Rollies alm. Saat itu, waktu ngamen banyak orang yang tertarik, karena ngamen dengan peralatan musik komplit; dengan trompet, trombone, flute, gitar, dll. Dia mengajak anak-anak musik SMMN Yogyakarta.

Perjalanan bermusik Ambar semakin lama bertambah maju waktu itu. Sering tampil di berbagai daerah; di antaranya di Universitas Satya Wacana Salatiga.

Sekitar tanggal Bulan April Tahun '80 an, dia dan teman-temannya pentas drama musikal di Jakarta Convention Hall dengan judul "Putra Sang Fajar", bergabung dengan anak ISI (Institut Seni Indonesia), seorang dekan musik, dan disutradarai oleh Sadono dosen ASDRAFI (Akademi Seni  & Film) Yogyakarta, Sapto Hudoyo, dll.

Yang paling berkesan bagi saya, teman-teman Ambar banyak yang sukses, di antaranya: Sapto (trombon) musisi di Surabaya (sekarang), dia seorang penjual catur, dan pernah bermain cafe di Italia, sekarang musisi di lombok; Ady (trompet), seorang skor musisi di Jakarta; Bambang Kancil, dosen ISI; Kendar, Pipin dosen ISI (pemain biola); Bambang Waljinah (flute), sekarang pegawai BPD Jateng; Ananta Wibawa, juara roker ke-2 se Indonesia yang sekarang menjadi seorang ustadz di Yogyakarta.

Dia juga berteman dengan Titok (Anggito Abimanyu), dan pernah gabung bermusik dengannya. Titok seorang dosen UGM dan pernah menjabat staf menteri. Saya sendiri dosen pensiunan, dulu vokalis Ambar, dan pemain trombone. Di samping itu generasi berikutnya mahasiswa-mahasiswa UII yang menelorkan karya-karya yang banyak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline