Guntung, 23 Agustus 2024 , Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 57 dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) telah sukses melaksanakan program pendampingan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Guntung dengan memperkenalkan dan mengimplementasikan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sebagai metode pembayaran digital.
Program pendampingan ini bertujuan untuk membantu para pelaku UMKM di Desa Guntung agar lebih siap menghadapi era digitalisasi ekonomi. Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa KKN memberikan pelatihan dan bimbingan kepada para pelaku usaha lokal tentang cara menggunakan QRIS sebagai alternatif pembayaran yang cepat, aman, dan efisien.
Inisiator program QRIS, Muhammad Farouhu, menjelaskan bahwa pendampingan ini merupakan upaya untuk meningkatkan daya saing UMKM di Desa Guntung dengan memanfaatkan teknologi digital. "Dengan memperkenalkan QRIS, kami berharap para pelaku UMKM dapat lebih mudah melakukan transaksi, memperluas pasar, dan mengelola usaha mereka secara lebih efektif," ujar Farouhu .
Pelatihan yang diberikan mencakup pengenalan tentang QRIS, cara mengunduh dan mengoperasikan aplikasi pembayaran digital, hingga simulasi penggunaan QRIS dalam transaksi sehari-hari. Para mahasiswa juga mendampingi beberapa pelaku UMKM dalam proses pendaftaran QRIS melalui bank atau layanan penyedia yang telah bekerja sama.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para pelaku UMKM di Desa Guntung. Mak Ongah, salah satu pelaku usaha kuliner di desa tersebut, mengungkapkan rasa syukurnya atas pendampingan ini. "Dulu saya hanya menerima pembayaran tunai, tapi sekarang dengan QRIS, pelanggan saya bisa membayar dengan lebih mudah. Ini sangat membantu usaha saya," katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Guntung, Bapak Mukis, memberikan apresiasi kepada mahasiswa KKN Kelompok 57 UINSU atas kontribusi mereka dalam memberdayakan ekonomi lokal. "Pendampingan seperti ini sangat penting untuk kemajuan desa kami. Dengan adanya QRIS, UMKM di sini bisa lebih berkembang dan siap bersaing di pasar yang lebih luas," ucapnya.
Keberhasilan program pendampingan UMKM ini menjadi salah satu pencapaian penting bagi mahasiswa KKN Kelompok 57 UINSU. Mereka berharap, penerapan QRIS dapat terus digunakan oleh pelaku usaha di Desa Guntung dan menjadi langkah awal menuju digitalisasi ekonomi di desa tersebut.
Dengan selesainya kegiatan pendampingan ini, mahasiswa KKN Kelompok 57 UINSU berharap bahwa keberlanjutan penggunaan teknologi digital oleh UMKM di Desa Guntung akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H