Lihat ke Halaman Asli

Em.Nurul

Berhenti berfikir diri sendiri, mari berbagi

Pesan Sikap Tauladan dalam Hidup_Syehk Abdul Qadir Al-Jailani

Diperbarui: 14 Agustus 2024   23:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://m.facebook.com/p/Kata-kata-bijak-100064618275117/

Syekh abdul qadir al-jailani pernah mengatakan ''ketika kita berjumpa kepada seseorang dan mengatahui mereka lebih utama dari kita, lebih etis kita berkata dalam hati, orang ini benar-benar dan lebih baik dan lebih tinggi derajatnya dariku di sisi allah.'seandainya yang kita temui anak kecil,katakan dalam hati kita, anak ini belum pernah berbuat maksiat kepada tuhan. sedangkan aqu telah berbuat maksiat kepada-nya. tidak saya ragukan lagi, pasti dia lebih baik dariku.'seandainya yang kita temui orang yang sudah tua, katakan dalam hati kita, orang ini telah menyembah allah lebih dulu dari kita.

Seandainya yang kita temui iyalah orang alim, katakan dalam hati kita, orang ini telah diberi apa yang belum aku proleh. dia telah menerima apa yang belum aqu dapat. dia telah mengetahui apa yang tidak aqu ketahui dan dia mengamalkan ilmunya.'seandainya yang kita temui itu orang bodoh, katakan dalam hati kita, 'orang ini durhaka kepada allah karena kebodohannya. sedangkan aku durhaka kepadanya beserta pengetahuanku.

Aku tidak mengetahui bagaimana allah akan mengakhiri umurku dan umur orang ini. siapa yang _husnul khatimah_ dan siapa yang _su'ul khatimah_. 'seandainya yang kita temui orang kafir, katakan dalam hati kita, aku tidak mengetahui. bisa jadi dia akan memeluk islam, lalu mengakhiri kehidupannya dengan amal saleh. sebaliknya bisa jadi aku yang terjerumus dalam kekafiran, lalu mengakhiri seluruh hidupku dengan amal yang buruk.

Pada kesimpulannya pentingnya kita menunjukan sikap rendah hati.'pentingnya etika untuk menghargai kelebihan yang dimiliki orang lain. dan pada dasarnya allah swt. tidak suka hambanya yang membeda-bedakan orang lain karena status sosial, pangkat, dan keturunan ataupun kekayaan. yang membedakan hanyalah tingkat ketakwaannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline