Anak bukanlah orang dewasa yang mudah di paksakan atau melakukan sesuatu karena terpaksa. Anak bukanlah robot yang mampu mengikuti semua keinginan orangtua. Kebanyakan orangtua berpikir bahwa memaksakan keinginanannya terhadap anak akan memberikan efek yang baik bagi sang anak. Semua orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anak mereka. Mereka ingin anak mereka sukses dan memiliki kehidupan yang baik di masa depannya. Tiada orang tua yang ingin anaknya susah di kehidupannya. Karena, hal tersebut orang tua sering memaksakan kenginanannya terhadap anaknya.
Demi kebaikan anak terkadang orangtua memaksakan anak untuk mengikuti les privat atau kursus. Mereka melakukan hal tersebut tanpa bertanya kepada anaknya terlebih dahulu maupun meminta persetujuannya. Setelah pulang sekolah mereka langsung menuju ke tempat les privat atau kursus. Perlakuan tersebut mengakibatkan anak tidak memiliki waktu untuk bermain.
Adanya waktu bermain bagi anak yang sibuk dalam belajar merupakan hal penting karena dengan bermain anak dapat merilekskan pikirannya dan menghilangkan kejenuhan dirinya terhadap belajar . Apalagi bagi anak usia dini bermain sangatlah penting peranannya untuk perkembangan anak tersebut.
Pemaksaan terhadap anak merupakan perlakuan yang buruk bagi anak. Secara tak sengaja pemaksaan telah memberikan tekanan-tekanan dalam diri anak. Menurut Chicetti dan Toth dalam (Papalia & Feldman , 2015 ) tekanan yang diberikan orangtua terhadap anak akan mengakibatkan depresi.
Untuk menghindari terjadinya depresi terhasdap anak sebaiknya orangtua tidak terlalu memaksakan keinginannya kepada anak dan membiarkan mereka memilih apa yang di inginkannya. Sesungguhnya setiap anak memiliki hak untuk mengungkapkan kenginannya dan melakukan apa yang di inginkannya. Anak sudah memiliki rasa memilih atau melakukan apa yang diinginankannya sejak ia di usia dini.
(Papalia & Feldman , 2015 ) Di zaman sekarang ini banyak orangtua menginginkan anak mereka berhasil di berbagi bidang di sekolah, mampu bersaing dengan anak lainnya dan berprestasi. Hal tersebut bukanlah keinginan anak melainkan pemenuhan kebutuhan emosi orang tua. Jika, hal tersebut terus terjadi pada anak, maka akan mengakibatkan tekanan yang berujung pada stress. Untuk menghindari stress yang akan terjadi pada anak maka sebaiknya orangtua memiliki pemahaman berikut ini:
- Berilah kelonggaran jadwal keapada anak sehingga anak tidak merasa terbebani. Menurut (Papalia & Feldman , 2015 ) jadwal yang ketat yang di hadapi dalam hidup anak yang cepat akan mengakibatkan stress. Anak bukanlah orang dewasa kecil. Mereka merasa dan berpikir selayaknya anak dan mereka mereka memerlukan masa anak anak untuk perkembangan yang sehat.
- Jangan memberikan kursus yang sama dengan pelajaran di sekolahnya seperti halnya kursus Matematika, Bahasa Inggris. Hal tersebut akan membuat anak jadi bosan. Tetapi berikan kursus ke tempat yang diinginkan atau kursus yang dapat mengembangkan bakat/ talenta anak.
- (Pusposaputro, 2008) Janganlah menuntut anak yang masih di taman kanak-kanak untuk belajar berhitung dan membaca, ataupun anak sekolah dasar yang dituntut untuk belajar Bahasa Inggris, dan orangtua yang menyuruh anak yang masih di jenjang SD untuk mengikuti bimbingan belajar dan mencarikan mereka guru privat, orangtua yang seperti ini tidaklah mendidik melainkan merusak anaknya sendiri.
- Menurut Wresti "Orangtua harus mengingat kesuksesan seseorang tidak hanya bergantung pada nilai akademik semata, tapi ada factor-faktor lain yang menentukan. Seperti kematangan emosi dan kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya". (Wresti, 2008, p. 139)
- (Pujiastuti, 2008) Sebagai orangtua hendaknya mempertimbangkan les atau kursus yang harus di ikuti anak justru tidak membebani anak yang sudah memiliki banyak tugas dari sekolah untuk dikerjakan di rumah .
Adapun demikian kesuksesan anak tergantung dengan apa yang dilakukan orangtua terhadap anak. Oranngtua berhak memberikan apapun yang dapat membuat anak berhasil. Akan tetapi, sebaikanya orangtua memberikan kesempatan pada anak untuk memilih dan melakukan apa yang di inginkannya. Ketika orangtua ingin melakukan sesuatu terhadap anak sebaiknya bertanya atau meminta persetujuan terlebih dahulu kepada anaknya. Hal tersebut dilakukan, agar anak tidak merasa tertekan dengan apa yang dilakukan orangtuanya.
Sumber: