Pada saat Nabi Muhammad berkeinginan pergi ke Makkah dengan tujuan Umrah akan tetapi di haling-halangi oleh kaum Quraisy. Inilah yang kemudian menjadi latar belakang adanya perjanjian Hudaibiyah.
Adapun perjanjian Hudaibiyah adalah perjanjian dama yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dengan kaum Quraisy Makkah pada Maret 628 M (Dzulqaidah, 6 H). Dalam sejarah perjalanan Nabi Muhammad Perjanjian ini dinilai sebagai peristiwa penting. Sebagian besar sejarawan sirah nabawiyah menyebutkan bahwa kemenangan kaum muslimin terhadap kaum Qurays Makah tidaklah terjadi pada peristiwa Fathu Makah, tetapi justru terjadi pada peristiwa Perjanjian Hudaibiyah ketika sebagian besar sahabat menilai klausul-klausul dalam perjanjian sebagai kelemahan dan kekalahan bagi kaum muslimin (Al Ghadban,2008; Al Buthy,2010; Al Muafiri,2010; An Nadwi,2009). Para mufasir menyebutkan perjanjian ini sebagai kemenangan yang nyata dengan merujuk pada turunnya Al-quran Surat Al-fath ayat pertama: "Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata". (Ar Rifai,2010: Quthb,2004).
Meskipun poin-poin dari perjanjian Hudaibiyah ini dinilai merugikan umat muslim saat itu. Bahkan tak enggan seorang Umar Bin Khattab menolak dengan cara kasar. Akan tetapi pada akhirnya kaum muslimin bersedia dan patuh terhadap perjanjian Hudaibiyah ini.
Dalam hasanah islam tentulah sangat penting Perjanjian Hudaibiyah yang dilakukan oleh Nabi dengan kaum Quraisy di Madinah. Dengan adanya hal ini membuktikan bahwa kecakapan nabi dalam berdiplomasi dengan kaum Quraisy bisa dikatakan berhasil. Dan membuktikan bahwa prinsip dan hukum perjanjian internasional dalam islam itu nyata.
REFRESI
Ahmadi, Shidiq. 2015. Perjanjian Hudaibiyah Sebagai Model Kepatuhan Terhadap Perjanjian Internasional dalam Perspektif Islam. JURNAL HUBUNGAN INTERNASIONAL VOL. 4 NO. 2 / OKTOBER 2015.
Difinubun, Rafli. 2018. PERJANJIAN HUDAIBIYAH (Suatu Analisis Historis Tentang Penyebaran Agama Islam di Jazirah Arab). Thesis Pascasarjana, Bidang Sejarah dan Peradaban Islam. UIN ALAUDDIN MAKASSAR.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H