Lihat ke Halaman Asli

Nurulloh

TERVERIFIKASI

Building Kompasiana

Kapal Perang Ini Hanya Dipersenjatai 4 Meriam

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ini ada rekan dari media dan Kemenpora mau naik ke anjungan," kata Letnan Kolonel Laut Edi Haryanto kepada petugas di ruang kemudi kapal.

Letkol Laut Edi yang selalu menebar senyum saat pertama kali bertemu di pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar pada hari Sabtu lalu mengajak saya dan rekan media lain serta perwakilan dari Kemenpora untuk melihat langsung pusat kemudi dan navigasi kapal yang letaknya di bagian paling atas KRI Banda Aceh.

Tanpa basa-basi, kami segera mengiyakan tawarannya. Hanya butuh naik satu lantai dari area geladak helly dan bisa langsung masuk yang di dalamnya sudah ada beberapa awak kapal yang sedang bertugas. Saya pun nyelonong langsung ke tempat Mayor Fabip, salah satu awak yang bertugas mengemudikan kapal ini.

KRI Banda Aceh saat bersandar di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar pada hari Sabtu, 6 Juni 2015/Nurulloh

"Kami bergantian tugas tiap empat jam," kata Mayor Fabip yang mengaku baru bergantian shift dengan rekannya.

KRI Banda Aceh yang saya tumpangi ini merupakan kapal perang yang memiliki jam layar paling banyak dibanding KRI lain yang dimiliki Indonesia.

"KRI ini (Banda Aceh) memiliki dua landing craft utility (LCU) atau kapal perang kecil yang diparkir di perut kapal, sedangkan KRI lain hanya memiliki satu dan kapal ini punya kapasitas penumpang yang besar sehingga kerap dipakai untuk berbagai kebutuhan," kata Letkol Laut Edi

Ruang kemudi KRI Banda Aceh/Nurulloh

Selain itu, tambah Letkol Edi, KRI Banda Aceh tidak hanya digunakan untuk keperluan perang. Selama tidak dalam kondisi perang kapal ini digunakan untuk kegiatan sosial—seperti pada pencarian korban Air Asia—, edukasi dan sebagai kapal angkutan untuk mudik lebaran.

"Tahun ini saja sudah diagendakan KRI Banda Aceh akan membawa pemudik dari Jakarta ke Semarang," ujarnya

Kapal ini memang cukup besar dan mampu menampung 24 tank yang ditempatkan di area tank deck di bagian bawah. Adanya fasilitas tank deck dan geladak helly, KRI Banda Aceh layaknya kapal induk bagi kapal perang lainnya dalam membantu operasional seperti mengangkut tentara yang jumlahnya bisa mencapai ribuan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline