Lihat ke Halaman Asli

Nurul Latifah Fauziyah

Guru Sosiologi MAN 2 Sleman

Perluas Pemahaman Demokrasi MAN 2 Sleman Adakan Sekolah Kebangsaan

Diperbarui: 20 Agustus 2024   16:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen MAN 2 Sleman

Sleman (MAN 2 Sleman) -- Sekolah Kebangsaan merupakan kegiatan yang digagas oleh Tular Nalar dan Prodi Sosiologi Agama UIN Agama dalam hal ini MAN 2 Sleman menjadi partner dari kegiatan tersebut. Sekolah kebangsaan bertujuan untuk memberikan pemahaman demokrasi kepada para pemilih pemula yang akan menyongsong Pemilukada. Kegiatan sekolah kebangsaan ini masuk dalam agenda P5RA dengan tema suara demokrasi. 

Melalui sekolah kebangsaan peserta didik menerima materi mengenai bagaimana menggunakan hak pilih, bagaimana peran dan tanggung jawab agar Pemilukada berlangsung damai dan sebagainya. Kegiatan diselenggarakan pada Senin (19/8/2024) di Masjid Baitul Mutaallimin MAN 2 Sleman.

Kepala MAN 2 Sleman Edi Triyanto, S. Ag., S. Pd., M. Pd. Menyambut hangat kegiatan ini. "Kami ucapkan terima kasih kepada Prodi Sosiologi Agama UIN Suka yang telah mengajak kami bekerja sama untuk menyelenggarakan kegiatan ini. Harapannya anak-anak kami dapat menjadi agen perubahan untuk Pemilukada yang lebih baik dan semakin baik kedepannya. Dan mereka juga paham tentang hak dan tanggung jawab dalam proses Pemilu". Tutur Edi

Peserta didik yang turu serta dalam kegiatan ini sebanyak 100 orang dengan kriterika memasuki usia 17 tahun. Peserta yang diambil paling banyak adalah kelas XI karena berkaitan dengan tema P5RA serta kelas XII yang diambil dari OSIS dan MPS sebagai penyelenggara Pemilos.

Dokumen MAN 2 Sleman

"Terima kasih kepada MAN 2 Sleman yang telah mengizinkan kami untuk menyelenggarakan kegiatan sekolah kebangsaan. Ini adalah kegiatan kerja sama kami dengan Tular Nalar yang dimana sekarang berfokus pada pemahaman tentang Pemilu karena mendekati waktu Pemilukada. Selanjutnya setelah mengikuti sekolah kebangsaan ini para peserta bisa menangkal hoax terkait pemilu. Maupun menjadi jalan keluar terkait permasalah pemilu yang muncul" ucap Nia Kaprodi Sosilogi Agama.

Peserta dibagi menjadi 10 kelompok dengan pendampingan masing-masing fasilitator. Mereka berdiskusi, para pserta nampak antusias menerima materi.

Kegiatan ditutup dengan pembagian merchandise dan foto bersama. (LAT)

Dokumen MAN 2 Sleman 

Dokumen MAN 2 Sleman 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline