Donald Trump menjadi Presiden terpilih ke-45 USA, sebagai seorang pemimpin sebuah negara Adidaya yang mengemban ideologi Kapitalisme, Donald Trump memberikan reaksi yang negatif terhadap keragaman dalam kehidupan bernegara yaitu larangan pengungsi muslim.
Hal ini menunjukkan kepada Dunia, setidaknya dua hal, pertama bahwa perkembangan kaum muslim saat ini baik dari sisi jumlah atau pengaruh memberikan efek terhadap AS. Kedua, reaksi AS yang ditunjukkan oleh DT adalah sebuah kesadaran akan rasa takut atas bangkitnya islam dan kaum muslim dengan dalih melindungi warga AS dari serangan jihadis Islam.
Maka, kekhawatiran tersebut harus dihambat bahkan dihapuskan untuk tetap mempertahankan ideologi kapitalisme. Cara ekstrem AS adalah melakukan larangan pengungsi dari tujuh Negara muslim, sungguh merupakan rasa khawatir yang berlebihan dan kental dengan sikap diskriminatif.
Karena seperti kita ketahui, kebutuhan untuk hidup bagi seorang manusia merupakan hak bagi seluruh makhluk hidup, namun dengan adanya batas negara ini dimana kelas setiap negara begitu menonjol bahkan terlihat diskriminatif untuk memojokkan negeri kaum muslim sebagai pihak tertuduh atas masalah yang muncul ditingkat global. Sehingga, kaum muslim tidak diberikan peluang tempat untuk hidup di AS dan senantiasa menumbuhkan rasa takut dan menyebarkannya bahwa kaum muslim harus diusir dan dilenyapkan dengan cara apapun.
Keadaan ini hanya akan menambah buruk hubungan antar negara yang berakibat pada terisolir pihak tertentu. Terutama dunia Islam, hal ini membuktikan kaum muslim membutuhkan pelindung yang mengurusi seluruh urusan baik urusan individu, masyarakat sampai negara. Tentu, di AS akan muncul Islamophobia yang akan menjalar keseluruh Dunia, padahal ketakutan tersebut sama sekali tidak memiliki landasan fakta yang kuat untuk dijadikan landasan atas sikap seseorang. Namun, dengan kekuatan sebuah Negara, AS dkk mampu mengendalikan kebenaran untuk menutupi kesalahan-kesalahan dan tetap memberikan stigma negatif terhadap islam dan kaum muslim.
Dampak dari sikap AS, terutama bagi kaum muslim tentu akan menjadikan propaganda bahwa jika tidak sejalan dengan AS maka apapun akan dilakukan oleh AS agar kaum muslim dan islam lenyap dari peradaban saat ini.
Maka, persatuan kaum muslim begitu penting untuk bersama-sama berjuang menegakkan institusi negara yang menerapkan aturan Islam secara keseluruhan dibawah naungan Khilafah. Karena hanya negara yang mampu melawan kekuatan negara dan Khilafah Islam menjadi rahmat bagi seluruh alam...Wallahu'alam
Syelviana Azzahra (Ummu Syam)
Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia