Lihat ke Halaman Asli

Pembuatan Kain Tenun Mbojo Dikalangan Pelajar Sebagai Cermin Budaya Suku Bima

Diperbarui: 8 April 2016   15:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menenun merupakan proses pembuatan barang-barang tenun (kain) dari persilangan dua set benang dengan cara memasuk-masukkan benangpakan secara melintang pada benang-benang lungsin (benang lusi). dalam membuat kain tenun khas bima yaitu kain tenun mbojo pelajar dibima akan di bekali pembelajaran mengenai cara pembuatannya dan alat yang digunakan dalam menenun,dan adapun alat yang digunakan untuk menenun kain khas bima antara lain seperti Peralatan utama yang digunakan untuk membuat tenunan Bima dikenal dengan nama tandi. 

Tandi sendiri merupakan sebuah konstruksi kayu berukuran 2 x 1.5 meter yang digunakan untuk merentangkan benang yang akan ditenun, Dalam proses pembuatan kain tenun Bima, juga dibutuhkan peralatan pendukung lainnya yaitu berupa tampe dari kayu jati yang memiliki ukuran panjang 1,2 meter dan lebar 20 cm. Fungsi Utamanya adalah untuk menggulung benang yang sudah di-hani atau ditentangkan dan diatur posisinya selain itu ada juga Koro Besi merupakan alat untuk memindahkan dan mengatur posisi benang. 

Alat ini terbuat dari besi berukuran 8 ml dengan panjang 1,46 meter. Berbeda dengan karo besi yang terbuat dari besi, secara keseluruhan koro kuku yang digunakan untuk memindahkan posisi benang (gun atas/pengaturan benang) dibuat dari kayu. panjang berukuran 1,46 meter.Piso kuku yang biasa digunakan pada saat kuku umumnya terbuat dari kayu sepanjang 1,44 cm.Pusu merupakan alat yang digunakan sebagai tempat benang yang akan dipalet. Sedangkan saraja pusu merupakan tempat benang yang siap di hani (merentangkan dan mengatur posisi benang).Dalam kegiatan menghani benang lusi dibutuhkan alat yang bernama ngane.

pembelajaran ini akan didapatkan oleh pelajar di sekolah, dimana guru muatan lokal akan mengajarkan kan bagaimana cara mengguanakan alat tenun yang dimana alat tenun digunakan untuk memegang helai-helai benang lungsin sementara benang pakan dimasukkan secara melintang di antara helai-helai benang lungsin. Pola silang-menyilang antara benang lungsin dan benang pakan disebut anyaman. Sebelum benang itu digunakan unuk menenun harus di celupkan kedalam "Oi Ncidi" (cairan kental dari hasil menanak nasi), pekerjaan itu di sebut "ngoha" kemudian benang di jemur atau diangin-anginkan dengan "Langgiri" yaitu sebuah alat yang berbentuk kipas pesawat. dari benang yg di jemur itu selanjutnya dibuat kain tenun khas bima.

sehingga dari pembelajaran  mengenai pembuatan kain tenun khas bima yang di ajarkan oleh guru muatan lokal maka pelajar akan mengetahui bagaimana cara membuat kain tenun khas bima dan dapat melestarikan salah satu ciri khas suku bima yaitu kain tenun suku mbojo sebagai cermin dari budaya suku bima




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline