Lihat ke Halaman Asli

Nurul Izzati Muthmainnah

Mahasiswa S1 di Universitas Airlangga

Mengenal Apa Itu Stunting Serta Pencegahan dan Pengobatannya

Diperbarui: 21 Juni 2024   14:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

stunting di dunia/Valid News Indonesia

MENGENAL APA ITU STUNTING SERTA PENCEGAHAN DAN PENGOBATANNYA

Oleh : Nurul Izzati Muthmainnah

Program studi Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, izzatimth@gmail.co

  • Pengertian dan Urgensi Stunting 

stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya. 

Pengertian lain, menurut WHO (2015), stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar usianya yaitu kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO. Hal tersebut terjadi dikarenakan kondisi irreversible akibat asupan nutrisi yang tidak adekuat dan/atau ineksi berulang/ kronis yang terjadi dalam 1000 hari pertama kehidupan. 

Biasanya, stunting mulai terjadi saat anak masih berada dalam kandungan dan terlihat saat mereka memasuki usia dua tahun.  Tidak jarang masyarakat menganggap kondisi tubuh pendek merupakan faktor genetika dan tidak ada kaitannya dengan masalah kesehatan. 

Faktanya, faktor genetika memiliki pengaruh kecil terhadap kondisi kesehatan seseorang dibandingkan dengan faktor lingkungan dan pelayanan kesehatan. Meski begitu, anak yang bertubuh pendek belum tentu mengalami stunting. Itu sebabnya, para orang tua perlu mengetahui ciri anak stunting dan yang tidak.  

Selanjutnya, kita akan menjelaskan perbedaan antara retardasi pertumbuhan linier dan stunting. Retardasi pertumbuhan linier (atau pertumbuhan linier yang terputus-putus) didefinisikan sebagai kegagalan mencapai potensi pertumbuhan linier seseorang. Retardasi pertumbuhan linear menunjukkan bahwa (kelompok) anak-anak terlalu pendek dibandingkan usia mereka, namun tidak berarti mereka mengalami stunting. 

Selain itu, jumlah anak yang menderita retardasi pertumbuhan linier jauh lebih tinggi dibandingkan jumlah anak yang mengalami stunting, terutama di negara-negara berkembang yang Tingkat ekonominya menengah kebawah. Sedangkan Stunting didefinisikan sebagai memiliki skor z tinggi badan menurut usia (HAZ) <–2SD.

 HAZ dihitung dengan mengurangkan nilai median yang sesuai usia dan jenis kelamin dari populasi standar dan membaginya dengan SD populasi standar. Standar pertumbuhan WHO tahun 2006 adalah standar yang direkomendasikan. Pada populasi yang sehat, ∼2,5% dari seluruh anak memiliki HAZ <–2SD. Persentase yang lebih tinggi <–2SD menunjukkan lingkungan pertumbuhan yang kurang baik. Anak-anak yang mengalami stunting merupakan bagian dari anak-anak yang mengalami keterbelakangan pertumbuhan linier.

Pada tahun 2022, Indonesia menempati urutan ke-4 sebagai negara penyumbang stunting terbesar setelah India, Nigeria, dan Pakistan. Statistik PBB 2020 mencatat, lebih dari 149 juta (22%) balita di seluruh dunia mengalami stunting, dimana 6,3 juta merupakan anak usia dini atau balita stunting adalah balita Indonesia. 

Saat ini, prevalensi stunting di Indonesia adalah 21,6%, sementara target yang ingin dicapai adalah 14% pada 2024. Untuk itu, diperlukan upaya bersama untuk mencapai target yang telah ditetapkan, salah satunya dimulai dari unit terkecil dalam masyarakat, yakni keluarga.

Berikut penyebab terjadinya stunting, ya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline