Lihat ke Halaman Asli

nurul istiqomariya

Mahasiswi Uin Maulana Malik Ibrahim Malang

Yok Pelajari Shame Itu Apa

Diperbarui: 10 Desember 2022   21:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Shame itu merupakan sikap rasa malu yang dimiliki setiap anak,yang dimana rasa malu ini bisa menjadi hambatan untuk perkembangan anak,Menurut Kaufman dalam patinnama (2000), rasa malu memiliki sisi positif ,tanpa rasa malu kesadaran diri seseorang tidak akan berkembang dengan wajar. 

Bagi anak yang tidaak mengenal rasa malu ini tidak membuar anak menyesal,kafrena mereka tidak tau mana yang bener mana yang salah.Meskipun begitu rasa malu ini dapat menimbulkan anak menjadi tidak percaya diri ( PD ) sehingga menghambat perkembangan social anak sehingga anak bisa menarik diri dari lingkungan yang seperti itu.Perasaan nyaman dan kepercayaan dapaat membantu anak mengatasi rasa malunya agar anak bisa berkomunikasi atau berinteraksi dengan lingkungan baru,baik anak dapat mengatasi ketidak percaya dirinya.

Dengan memberi anak kesempatan menjadi pribadi yang percaya diri dan mandiri ini merupakan factor pendukung dalam meningkatkan perkembangan kesadaran diri sendiri sehinggan anak bis menyelesaikan masalah ini atau anak sudah mampu mengambil sikap yang tidak sesuai dengan kepercayaan diri pada anak itu senidiri.

Ketidak percayaan diri ini muncul karena ada rasa tidak nyaman dan ada rasa takut untuk mengerjakan suatu hal salah.Rasa kepercayaan ini membutuhkan rasa nyaman secara fisik,kebebasan rasa takut akan suatu hal,dan cemas yang berlebihan.Kepercayaan diri ini dapat membantu anak menjadi mandiri.menurut Elizabeth Hartley&Brewer (2005:61) mengemu-kakan bahwa kepercayaan diri  adalah:

1. Percaya  pada  diri  sendiri untuk  menyelesaikan Berbagai tugas dengan baik

2. Percaya kepada diri sendiri untuk menyelesaikan Berbagai tugas dengan baik dan menyadari bahwa

orang  lain  pun  akan  menghargai kemampuanyang dimiliki oleh diri kita

3. Percaya terhadap kemampuan di risendiri untuk menghadapi situasi-situasibaru

4. Percaya  pada  penilaian  dan common  sense  diri sendiri

Jacinta  F.  Rini  (2002)  mengemukakan  faktor-faktor    penyebab    anak    kurang    percaya    diri,di antaranya:

1. Kurangnya pemberian kesempatan pada anak

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline