Lihat ke Halaman Asli

Nurul Istiqomah

Mahasiswi Universitas Negeri Malang

Tiktok Shop Resmi Ditutup, Apa Dampaknya Bagi Para Pedagang Pasar Bauntung Bajarbaru?

Diperbarui: 9 Desember 2023   17:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: dokumentasi pribadi

Seperti yang kita ketahui Tiktok merupakan platform media sosial yang sedang ramai digunakan oleh masyarakat terutama para remaja untuk mengekspresikan kreativitas mereka melalui kegiatan membuat, membagikan, dan menonton video. Tiktok dikenal sebagai aplikasi yang menarik karena seringkali terdapat tren dan tantangan viral yang membuat banyak orang penasaran dan ingin mencobanya. 

Belakangan ini tiktok menyediakan fitur bagi para penggunanya untuk dapat berbelanja secara online yang  dikenal sebagai  "Tiktok Shop". Fitur ini memungkinkan para pengguna untuk melakukan transaksi jual beli berbagai produk langsung dari aplikasi Tiktok.

Tiktok shop menawarkan berbagai promo potongan harga, hadiah menarik, serta gratis ongkir yang berhasil membuat para konsumen tertarik untuk berbelanja produk yang mereka inginkan melalui aplikasi ini. Penawaran menarik ini merupakan bagian dari strategi pemasaran yang dilakukan oleh Tiktok shop untuk menarik minat pembeli. 

Tiktok shop telah menjadi pesaing yang signifikan di pasar e-commerce, dengan pengguna yang beralih dari platform lain seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada. Pergeseran pengguna ini menunjukkan dampak besar Tiktok shop terhadap pasar e-commerce di Indonesia. 

Namun hal itu tidak berlangsung lama, tepatnya pada Rabu, 4 Oktober 2023 Tiktok Shop resmi ditutup. Penutupan Tiktok shop terkait dengan masalah perizinan. Tiktok shop ternyata tidak memiliki izin usaha e-commerce yang diperlukan sesuai dengan aturan yang berlaku di Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, yang menyatakan bahwa Tiktok harus bisa memisahkan antara social e-commerce dengan izin tersendiri. 

Penutupan Tiktok Shop juga terkait dengan protes dari para pedagang pasar. Protes ini dilakukan lantaran Tiktok shop telah membuat usaha mereka sepi bahkan hampir mati, karena harga jual produk pada platform tersebut jauh lebih murah dibanding harga di pasaran. Para pedagang pasar mengaku tetap tidak mampu melawan Tiktok shop meski telah melakukan banting harga jual produk mereka semurah mungkin. 

Penutupan Tiktok Shop tentunya berdampak pada aktivitas ekonomi pedagang pasar tradisional termasuk pada pedagang pasar Bauntung, kota Banjarbaru. Pasar Bauntung Banjarbaru telah mengalami sepi pembeli semenjak dilakukannya relokasi, lalu dengan hadirnya Tiktok Shop semakin menambah sepi konsumen yang melakukan transaksi pembelian di pasar. 

Pedagang yang paling terdampak dengan hadirnya Tiktok Shop adalah pedagang skincare dan pakaian. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu pedagang pakaian yang mengatakan bahwa pendapatannya menurun. 

Para pembeli menyadari jika harga jual di Tiktok Shop jauh lebih murah dan kemudahan yang ditawarkan dimana mereka tidak perlu datang langsung untuk bisa mendapatkan barang yang mereka inginkan, membuat mereka malas untuk melakukan transaksi di pasar tradisional.

Sumber: dokumentasi pribadi 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline