Lihat ke Halaman Asli

Nurulis

We'll make it through

Sewindu Dalam Diam

Diperbarui: 16 Oktober 2023   15:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sejak bertemu pertama kali denganmu, entah kenapa aku langsung suka. Iya, aku suka kamu. Apa mungkin ini cinta? Ahhh... aku belum mau mengartikannya sejauh itu. Baru seumur jagung kita kenal.

Tapi tidak bisa dipungkiri, melihat tampangmu yang good looking itu, tidak sedikit cewek yang terpikat padamu. Termasuk aku.  Padahal kamu orangnya cuek, dingin dan irit bicara. Mungkin  justru itu yang membuat cewek-cewek kampus penasaran dan ingin mengenalmu. 

Saat itu adalah acara sambut Maba di kampus baru. Tak tahu kenapa kita selalu jadi satu kelompok. Ke mana-mana bersama. Sering bersama. Bahkan sampai diolok-olok pacaran dan dijodoh-jodohkan. 

"El, ntar malem aku jemput di kos ya ! ", katamu. 

"Uhmmm.... ", setengah percaya setengah tidak mulutku tiba-tiba menjadi gagu.  Kamu yang pada dasarnya dingin, cuek dan irit ngomong itu, berbicara padaku. 

" Mm... mau ngapain? ", balasku. 

" Ya elah, cari tugas buat besok dong!", katamu lagi. Sambil menstarter motor. 

"Tunggu aku pokoknya, ok ! ", katamu lagi. Lalu tancap gas dan melesat membelah jalanan kampus. 

Aku langkahkan kaki menyusuri trotoar kampus. Seulas senyum tipis tersungging di bibirku. Mereka-reka rencana dan apa yang akan aku lakukan nanti malam. 

*****

"Pegangan, El.... aku ngebut nih ! ", katamu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline