Lihat ke Halaman Asli

Nurulis

We'll make it through

Tak Pernah Cukup

Diperbarui: 6 Oktober 2022   11:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi : pinterest

Bangun pagi. Mata membuka, menyapu kilauan cahaya. Mentari pagi yang malu-malu mengintip. Di balik korden jendela. 

Hidung menghirup dalam udara. Tangan merentang bebas ke udara. Sungguh lega. Sejuk segar terasa. Semua itu suatu nikmat kan ? 

Jantung masih berdetak. Organ tubuh masih bergerak. Berfungsi normal. Pembuluh yang mengalirkan darah tiap hari. Bahkan panggilan alam di waktu pagi. Tak bisa kita pungkiri, Siapa yang menjadikan begini ? Mungkin jarang pula kita sadari. Bahkan tak sedetikpun masuk di pikir. Bukankah semua ini juga nikmat sejati ? 

Tak pernah cukup kata. Tak pernah cukup bahasa, kiasan ataupun ungkapan. Tak cukup mesin penghitung untuk menampilkan angka-angka. Besaran nikmat yang kita terima. Bahkan sebesar apapun harta, tiada mampu untuk menebusnya. Masihkah kita mengingkarinya ? Atau mengucap terima kasih ya Allah di setiap langkah  ? 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline