Yang aku tunggu. Bukan sekedar halu. Buku kenangan itu. Aku sambut penuh haru. Dan beribu rasa syukur.
Buku segudang ilmu. Kisah hidup dan inspirasi. Dari pasangan penuh kasih. They are so wonderful.
Thank you so much, ananda sampaikan. Ungkapan dari hati yang terdalam. Bukan lebay, tapi benar, tak tertahan air bening itu menggenang. Berusaha kubendung, agar tak jatuh dan pecah di tangan. Tapi tetap saja, tanpa permisi menitik juga akhirnya.
Sayang memang tak pandang siapa. Atau apa dan dimana. Sahabat baik, tulus laksana saudara. Tak bisa diukur dengan kata. Bahkan harta.
Waktu terus berganti. Tapi buku kenangan akan tetap jadi inspirasi. Ilmu bermanfaat tak ada akhir. Amalan yang tak putus sampai nanti.
Thank you so much for the great "Opa Tjiptadinata and Oma Roselina"
Semoga Tuhan selalu melindungi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H