"Pamer hanya akan muncul pada orang yang butuh pengakuan ".
Mudik, menjadi suatu momen yang menyenangkan. Karena selain bertemu dengan keluarga, bersilaturahmi, mungkin juga bisa mengenang masa kecil di tempat kelahiran.
Bagi yang selama di perantauan belum mendapatkan tambatan hati, siapa tahu bisa ketemu si dia, mantan terindah? Aha.... dan jadilah CLBK (Cinta lama bersemi kembali)
Atau mungkin ketemu teman kecil yang mesra dan sekarang sama-sama sudah dewasa , mungkin saja bisa saling jatuh cinta, ya kan? Who knows, right ?
Yang jelas mudik bukan buat pamer. Perlu digarisbawahi, bukan buat pamer. Kenapa harus pamer, begitu kan ya ? Tujuan suci untuk bersilaturahmi, jangan dikotori dengan niat yang nggak bener.
Pamer, dikenal dalam Islam dengan sebutan riya' yaitu memperlihatkan diri pada orang lain agar keberadaannya baik ucapan, tulisan, sikap dan amal perbuatannya diketahui orang lain. Dan itu merupakan penyakit hati.
Orang yang suka pamer, pasti juga mempunyai sifat yang congkak, sombong. Karena tujuan pamer pastinya untuk menyombongkan diri. Bener kan?
Dan Allah sangat benci orang yang sombong. Karena hanya Allah saja yang pantas mempunyai sifat itu, penguasa seluruh alam semesta, tapi tak juga pun berlaku sombong. Lalu kenapa baru punya sedikit saja sudah sombong ? Pantaskah itu?
Mudik yang sedianya untuk bersilaturahmi, bertemu sanak saudara, kerabat dan teman lama, untuk melepas rindu karena lama tak berjumpa , bisa menjadi silaturahmi dan pertemuan yang toxic karena ada embel-embel pamer.
Mereka, bagian dari mereka yang mempunyai nasib kurang beruntung pasti merasa tidak nyaman kalau percakapan hanya berkutat sekitar harta dan harta, atau terlalu menonjolkan diri dan kekayaan. Apalagi nggak mau mendengarkan orang lain yang ganti bercerita.