Saat tubuh merasakan sakit. Nyeri, pusing yang menggigit. Mematahkan tulang sampai ke titik balik. Menyemburkan air dari hidung yang bikin serik. Oh......Ya Allah ternyata itu sangatlah mengusik. Tidak nyaman, tidak enak dan membuat risih.
Sekilas terkenang masa sehat. Kenapa saat itu terlupa bermunajat. Bersyukur atas segala nikmat. Bahwa sehat itu sangat berharga. Mahal tarifnya. Baru terasa kalau sakit menyerang.
Sungguh angkara. Kalau sakit, susah, sengsara baru mendekat. Ya Allah ampunkan segala khilaf. Kasih dan sayang-Mu tak terhingga. Mencurahi aku meski tanpa di minta.
Ya Allah, serasa penyesalanku berlanjut. Karena setiap saat selalu direnggut. Kesadaran tertukar dengan angkuhnya nafsu.
Namun, Engkau tiada pernah bosan mendengar. Doa yang sama dan itu-itu saja. Penyesalan yang berulang karena kesalahan yang sama. Katanya taubat, tapi bukan nasuha.
Seandainya manusia yang diperlakukan demikian. Pasti akan marah dan memukul kepala. Karena terlalu jenuh dengan tipu daya. Busyettt.... baik-baik kalau cuma ada maunya !
Tapi tidak dengan-Mu ya Allah. Ash- Shobaru, itulah ASMAMU, yang indah. Tetap sabar meski kami menjengkelkan. Tidak langsung menghukum meski jelas melakukan kesalahan.
Ya Allah, terima kasih. Mohonku selalu ditunjuki jalan yang lurus dan bersih. Meraih ridho-Mu, Tuhan yang Maha Suci.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H