Lihat ke Halaman Asli

Nurulis

We'll make it through

Puisi: Langit Mendung Minggu Pagi

Diperbarui: 1 Agustus 2021   12:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi : pixabay.com

Apa kabar hari minggu?  Kenapa langit pagimu nampak muram sendu Oh .... ternyata hujan mau turun. Rintik- rintik saja membasahi, tapi tetap terucap syukur.  

Mentari pagi malu-malu bersembunyi di antara awan kelabu. Ayo menampaklah kami sudah menunggu ! Hangat sinarmu mengusir dingin pagi menusuk. Memberi semangat jalani hari baru.  Hari minggu, hari libur yang sedianya seru.  

Minggu pagi, Di mana ceriamu teman? Jangan biarkan mendung sebagai penghalang. Kata pepatah banyak jalan menuju Roma kan? Tak ada rotan akarpun bisa jadi alasan. Asalkan optimis selalu utamakan. 

Jangan jadikan kata semangat sebagai toxic. Wahhh...sungguh sayang sekali. Padahal, semua tergantung bagaimana kita menyikapi. Jadi toxic maupun obat akan tetap terasa pahit. Tapi, pahit manis harus tetap dinikmati.  Karena dalam lakon kehidupan itulah seni.  

Meskipun masalah, beban hidup dan keterpurukan menghampiri. Mau tak mau, suka tak suka harus kita lewati.  Tak bisa hanya dengan menangisi. Apalagi sampai hopeless muncul di hati. Please, itu tidak perlu sama sekali !

Sematkan percaya diri, selalu semangati diri. Tentu saja jangan sampai lupa diri. Yakinlah, di balik mendung akan muncul panas mentari. 

Seperti Firman Ilahi : "Janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah pula kamu bersedih hati.  Padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya jika kamu beriman ."

Nah, itu bisa kita jadikan kunci dan pedoman kan?  Kuatkan hati, kuatkan iman hadapi cobaan. Biarkan langit mendung berganti benderang.  




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline