Lihat ke Halaman Asli

Nurulis

We'll make it through

Puisi: Rintik Pagi

Diperbarui: 15 Juli 2021   10:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi : pixabay

Rintik pagi hari.  Biar sekejab tapi membasahi. Bumi pertiwi tetaplah berseri meski di terpa pandemi. Segera pergi laiknya rintik pagi ini. 

Rintik pagi berganti cerah mentari. Bersinar terang uapkan embun pagi. Seperti juga cobaan ini.  Tak akan bertahan lama, yakinkan diri. 

Corona tidak harus bikin takut dan susah. Hanya virus saja kan? Bukan maksud mengabaikan, tapi jangan cemas berlebihan. Tetap optimis, jaga imun dan kesehatan.  

Juga rintik pagi yang tak terduga, jangan bikin malas aktivitas. Tetap semangat kuatkan niat.  Jangan lupa tertawa teman. Itu salah satu alternatif yang asyik kan ? 

Ada sesuatu yang lebih patut kita takuti. Bukan hanya sekedar makhluk kecil ini. Atau penguasa di muka bumi. Atau rintik pagi yang dingin menusuk kulit. Nah, apakah ini?  Yaitu kala Tuhan enggan menghampiri, karena kita lupa diri. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline