Chandra memandangi cewek yang duduk di bangku depannya. Sudah lama dia menyimpan perasaan pada teman ceweknya itu.
Cewek lincah, cantik juga lumayan pintar, biarpun tidak peringkat satu paling tidak masuk lima besar. Namanya Marina.
Sorot mata itu berubah menjadi sendu ketika seorang siswa cowok yang terkenal tajir di sekolah mereka menghampirinya. Duduk berdekatan, saling bercerita dan bercanda bersama. Bahkan kemanapun selalu bergandengan tangan. Mesra banget.
Chandra menghela nafas berat. Hatinya menggerutu.
Kenapa dia selalu tidak berhasil dalam cinta. Setiap menyukai cewek, eh ternyata si cewek sudah mempunyai pacar. Selalu gagal dan gagal lagi. Yah....Nasib, kok apes gini sih !
Chandra menelungkupkan kepalanya di atas meja. Merasa pusing dengan dirinya dan juga tentang kisah cintanya.
Perasaan tidak jelek-jelek amat. Dia juga selalu meraih peringkat tiga besar. Tapi kok susah banget sih cari pacar.
Chandra juga aktif dalam tim bola basket sekolah. Selalu juara di tiap turnamen. Paling tidak dia menjadi salah satu siswa yang diidolakan di sekolahnya. Cuma satu sayangnya, dia anak orang tidak mampu.
Apa karena itu ya, cewek-cewek enggan menjadi pacarnya ?
Yah, harta dan materi sering kali mempengaruhi penilaian dalam mencari seorang pacar, apalagi pasangan hidup. Wah....Chandra pasti tersingkir kalau itu jadi ukurannya.