Sabtu, 29 Oktober 2022 pukul 14.00 wib Mahasiswa KKN 54 UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan Kelompok 86 mendapatkan kesempatan untuk mengisi acara kegiatan Ibu-ibu PKK di Desa Kesadikan. Hal tersebut dimaksimalkan untuk mengenalkan teknik jumputan atau Tie Dye. Teknik jumputan adalah batik yang dikerjakan dengan cara ikat celup, diikat dengan tali di celup dengan warna.
Selain teknik jumputan yang cukup mudah, sekaligus mengenalkan Tie Dye yang juga diproduksi Pekalongan. Teknik ini hanya membutuhkan tiga bahan yakni kain putih, warna-warna textil dan karet gelang untuk mengikat kain nantinya.
Mahasiswa KKN UIN Gusdur mengenalkan tiga teknik jumputan diantaranya teknik spiral, teknik ikatan tunggal dan teknik ikatan garis. Kedatangan kami disambut dengan baik oleh Ibu Lurah. Dan cukup banyak pula kader-kader yang hadir siang itu.
"Alhamdulillah kegiatan kali ini banyak yang hadir dan semoga kedepannya semakin banyak yang hadir untuk mempererat tali persaudaraan Desa Kesadikan dari RT 11 sampai RT 18. Terima kasih juga kepada mahsiswa KKN UIN PEKALONGAN karena telah berkenan mengisi acara kegiatan PKK kali ini" sekilas sambutan dari Ibu Lurah Desa Kesadikan.
Respon Ibu-ibu PKK lainnya juga sangat antusias dan semangat dalam mengikuti pelatihan teknik jumputan kain batik. Mahasiswa KKN menjelaskan satu persatu teknik jumputan sebelum praktek langsung. Langkah pertama dalam melakukan teknik jumputan adalah dengan melipat-lipat kain sesuai teknik apa yang diinginkan, kemudian kain tersebut diikat dengan tali/karet .
Setelah itu beri warna (yang sebelumnya sudah direbus air panas ) sesuai batas-batas yang telah diikat. Langkah terakhir adalah membuka tali/karet dan langsung dijemur tanpa terpapar sinar matahari langsung.
"....Ternyata mudah ya membuat batik dengan teknik jumputan, terimakasih Mba atas ilmu barunya", ucap Ketua Ibu-ibu PKK Desa Kesadikan.
Setelah kain batik tadi kering, Ibu-ibu PKK merasa puas dan saling menunjukkan hasil masing-masing. Dan diakhir acara kami berfoto bersama dan kain batik teknik jumputan dibawa pulang sebagai kenang-kenangan.
Penulis.
Nurul Intan Safitri (Mahasiswa KKN UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan)