Lihat ke Halaman Asli

Nurul inayah Syam

Mahasiswi/Institut Agama Islam Negeri Parepare

Tradisi Sayyang Pattu'du' pada Masyarakat Suku Mandar

Diperbarui: 5 Agustus 2022   19:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tradisi Sayyang Pattu'du' atau kuda menari merupakan salah satu warisan budaya tak benda suku Mandar. Sayyang Pattu'du' awalnya hanya dilakukan oleh para bangsawan Kerajaan Balanipa Sulawesi Barat, tradisi ini kemudian berkembang menjadi tradisi suku Mandar yang tidak hanya dilakukan di Sulawesi Barat saja, tradisi ini juga dilakukan masyarakat Mandar Sulawesi Selatan tepatnya di Kabupaten Barru Desa Lapakaka.

Dalam perkembangannya, Sayyang Pattu'du' diadakan sebagai bentuk syukuran dan budaya pada acara khatam Al-Qur'an. Seorang anak yang telah khatam Al-Qur'an diupacarakan dengan menunggangi kuda sungguhan dan diarak mengelilingi kampung yang disaksikan oleh masyarakat. Kuda dihias dengan berbagai aksesoris demikian juga dengan penunggang kuda berhias dengan menggunakan pakaian adat Mandar. 

Sesuai namanya Sayyang Pattu'du' atau kuda menari, kuda yang ditunggangi akan menari seiring dengan tabuhan musik rebana dan syair khas Mandar atau yang disebut Kalinda'da'. Sayyang Pattu'du'umumnya diadakan bersamaan dengan perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw.

Pada masa sekarang, Sayyang Pattu'du' tidak hanya digelar pada acara khatam Al-Qur'an saja namun juga digelar sebagai bentuk penyambutan tamu kehormatan maupun sebagai bentuk kepentingan wisata dan menjadi festival tahunan masyarakat Mandar. Bagi masyarakat Mandar, tradisi Sayyang Pattu'du' mengandung nilai keagamaan, sebagai alat komunikasi budaya, gotong royong, dan persaudaraan sosial.

Tradisi Sayyang Pattu'du' menjadi warisan budaya tak benda nasional yang ditetapkan oleh pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Dengan demikian, sudah jadi kewajiban kita untuk menjaga dan melestarikannya dengan tetap mempertahankan nilai-nilai positif yang terkandung didalamnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline