Lihat ke Halaman Asli

Science & The Value Of Life

Diperbarui: 2 Januari 2024   22:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebelum islam datang ke bumi, manusia mengalami masa kebodohan yang biasa disebut dengan zaman jahiliyah, Dimana pada zaman tersebut manusia hidup tidak dalam aturan dan bebas melakukan apapun. Jahiliyah juga didefinisikan sebagai bangsa yang berada dalam kebodohan, namun yang dimaksud oleh Islam bukanlah sebuah kebodohan dalam arti "tidak mempunyai pengetahuan, kepandaian, kecerdasan berpikir, atau kemampuan bekerja". Maksudnya adalah kebodohan yang kaitannya dengan keimanan terhadap Allah, juga kebodohan dan sifat dungu atas peraturan Allah dan hukum-Nya di alam semesta ini. Adapun istilah bangsa jahiliyah sebelum datangnya Nabi Muhammad saw disebutkan identik dengan sifat manusianya yang tidak manusiawi. Karena pada zaman jahiliyah, terkenal dengan kekejaman, peperangan, minum-minuman, foya-foya, dan juga merendahkan derajat wanita.

Setelah islam datang kebumi dan membawa petunjuk dari Allah saw lalu membebaskan Masyarakat dari masa jahiliyah. Manusia memiliki akal yang membedakannya dari mahkluk hidup lainnya, professor Quraish shihab pernah mengatakan "Akal adal utusan kebenaran, ia adalah kedaraan pengetahuan, serta pohon yang melahirkan istiqomah dan konsestensi dalam kebenaran. Akal berarti daya pikir yang terdapat dalam jiwa manusia, daya yang digambarkan Al-Qur'an untuk memperoleh pengetahuan dengan memperhatikan alam sekitar, bahkan dalam Al-Qur'an kata 'aql di ulang sebanyak 46 kali

Ilmu bukannya sekedar apa yang terdapat dalam benak, bukan juga sekedar apa yang diperoleh melalui proses belajar dan mengajar, tetapi ia adalah Cahaya hidayah yang dicampakkan Allah ke hati orang-orang yang berusaha mendekat kepada-Nya. "Kami tidak memiliki pengetahuan kecuali atas dasar anugrah-Mu," begitu ucap malaikat. Karena itu, tututlah ilmu dengan mengamalkannyadan peliharalah ia dengan menjauhi kedurhakaan. Ketahuilah bahwa ilmu yang sekadar dalam benak dapat menjadi saksi pemberat bagi pemiliknya, sedang ilmu yang hakiki menerangi jalan pemiliknya menuju sukses yang didambakan. (Dari Buku Mutiara Hati-Quraish Shihab)

 Manusia terus mengembangkan akal mereka dan menemukan penemuan yang membawa pengaruh pada perkembangan zaman dan teknologi, ilmu pengetahuan terus di pelajari dan berkembangan dari masa ke masa. Manusia terus mengembangkan penemuan mereka sampai ke tahap yang lebih canggih hingga kita dapat merasakan era modern saat ini yang serba canggih dan kemudahan akses teknologi hingga fasilitas umum. Bahkan sekarang kita dapat menggunakan AI dengan mudah dan membantu pekerjaan kita.

Otak manusia terus bekerja dan menghasilkan banyak pengaruh pada kehidupan manusia itu sendiri, tetapi jika manusia terus mendapatkan kemudahan akses dan tidak ikut mempelajari dan belajar, maka sumber daya manusia akan menurun karena jarang digunakan dan selalu dimanjakan dengan kemudahan yang ada oleh sebab itu memperbaiki generasi dan meneruskan keturunan untuk investasi di masa depan itu baik."I fear the day that technology will surpass our human interaction. The world will have a generation of idiots" (Albert Einstein).

 Akal harus berdampingan dengan agama agar tidak menjerumus kepada hal negatif. "Jangan takut melawan hawa nafsu dan kebatilan karena itu adalah jalan hidup orang islam" (Kh. Ahmad Dahlan). Kuasailah dan pelajari teknologi, jangan sampai teknologi yang menguasaimu. Gunakan dengan bijaksana dan bertanggungjawab.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline