Lihat ke Halaman Asli

Tidak Lagi

Diperbarui: 30 Maret 2023   09:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku sendiri dan menepi, seraya merenung.

Membayangkan agenda yang kurasakan nyeri ditanganku yang kini aku telah menjadi pengembara.

Aku menggigil menulis puisiku yang kudekap dalam sujud.

Apakah bisa cahaya menerangiku saat kepercayaanku sedikit goyah?

Ingatanku terus berlari menusuri jalan yang perih, 

Memanggil-manggil namaku sendiri dan akhirnya sukmaku menjawab "tidak lagi".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline