Alat Rumah Tangga Pada Masyarakat Transmigran
Alat rumah tangga merupakan bagian esensial yang ada dalam hidup manusia. Ini merupakan sekumpulan alat-alat yang diperuntukan mempermudah hidup manusia pada masa transmigrasi. Dalam bidang kebudayaan, artefak alat rumah tangga memiliki perenan penting dalam merekontruksi cara hidup manusia pada suatu zaman. Artefak tidak harus yang sudah terkubur akan tetapi benda-benda yang masih dimiliki oleh masyarakat juga dapat membantu memahami bagaimana suatu kebudayaan bekerja pada masa transmigrasi.
Artefak alat rumah tangga koleksi museum transmigrasi murapakan artefak yang sebagian besar didapatkan dari hibah masyarakat setempat, (mayoritas masyarakat gedong tataan adalah orang jawa).
Jenis koleksi rumah tangga merupakan koleksi berupa peralatan yang dugunakan untuk kehidupan sehari-hari, seperti peralatan dapur, peralatan makan minum dan perabotan.
Alat memasak atau dapur berupa dandang berbentuk silender berpinggang dengan material tembaga, dandang berfungsi untuk mengukus makanan. Wajan dan priok yang terbuat dari besi, berfungsi sebagai tempat memasak makanan, dan wajan untuk menggoreng. selain itu juga ada Priuk yang terbuat dari tembaga, yang berfungsi sebagai penanak nasi, umumnya Priuk ini berbentuk bulat.
Alat makan dan minum berupa piring dan cangkir yang terbuat dari keramik, pada umumnya piring dan cangkir pada masa transmigrasi memiliki corak bunga- bunga kecil, piring berfungsi sebagai alat makan dan bisa juga digunakan sebagai tempat untuk menyajikan makanan, sedangkan cangkir berfungsi sebagai alat minum.
Selain itu juga ada perabotan rumah tangga seperti kursi, ranjang besi, lemari kayu, strika ayam, lampu petromak, lampu gantung, dan lampu templok. setrika ayam pada masa transmigrasi menggunakan arang agar setrika menjadi panas. adapun lampu-lampu tersebut juga dihidupkan menggunakan minyak tanah yang dan sumbu.
Pengetahuan akan sejarah ketransmigrasian dan berbagai aspek yang dimiliki oleh koleksi Museum ketransmigrasian penting diketahui oleh seluruh masyarakat. Kesadaran sejarah akan mampu untuk memacu motovasi generasi muda untuk berperan serta membangun bangsa berdasarkan idealisme Nasional dan jati diri Bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H