Lihat ke Halaman Asli

Berlabuh di Bawah Dekapan

Diperbarui: 12 Juni 2024   19:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Di balik tawa dan air mata
Ada cerita yang tak pernah sirna
Disana, tempat jiwa berlabuh
Di sana, cinta tak pernah lumpuh.

Ayah, pelindung dalam badai
Dengan senyumnya, hati jadi damai
Ibu, pelipur lara di malam sunyi
Pelukan hangatnya, laksana mentari pagi

Rumah, bukan sekadar dinding dan atap
Tapi tempat cinta sejati bernaung lekat
Di sana, setiap sudut penuh cerita
Menjadi saksi bisu perjalanan kita.

Keluarga, anugerah tak ternilai harganya
Di setiap detik, kehadirannya nyata
Mengajarkan arti sejati dari cinta
Menjadi pelita di kala dunia gelap gulita.

Mari kita jaga dengan sepenuh hati
Karena keluarga adalah harta sejati
Dalam dekapan mereka, kita temukan surga
Tempat kita pulang, tanpa ragu dan asa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline