Tahukah kamu bahwa ada perusahaan transportasi luar angkasa yang misi utamanya adalah pergi dan tinggal di Mars. SpaceX namanya. Space Exploration Technologies Corporation ini didirikan oleh Elon Musk. Musk percaya bahwa ada kemungkinan kita menjadi manusia yang multiplanet, manusia yang tinggal di planet Bumi dan Mars. Manusia yang bisa menetap bukan hanya di Bumi, tetapi juga Mars.
Elon Musk mengatakan "Kamu ingin bangun pagi dan memikirkan masa depan akan sangat luar biasa - dan itulah yang disebut dengan peradaban luar angkasa. Ini tentang kepercayaan kepada masa depan dan yakin bahwa masa depan akan lebih baik dari masa lalu. Dan saya tidak bisa memikirkan hal lain yang lebih menarik daripada pergi ke luar angkasa dan hidup bersama bintang-bintang".
Kenapa SpaceX memiliki misi khusus untuk pergi dan akan 'mengangkut' manusia Bumi pergi dan tinggal di Mars? Ada apa dengan Mars? Kita lihat data singkat tentang planet merah ini.
Mars adalah tetangga terdekat Bumi, jaraknya dari Bumi adalah 62.069.570 km. Setara dengan 1.124 kali perjalanan Sabang-Merauke. Sangat jauh, karena itu perlu teknologi penerbangan ruang angkasa super canggih. Kalau kita sudah tiba di Mars, kira-kira kita sudah berada di separuh perjalanan menuju Matahari. Jarak Bumi-Matahari adalah 147 juta km. Dengan situasi seperti ini, kandungan gas atmosfer Mars yang paling dominan adalah karbon dioksida, argon dan nitrogen.
Menurut SpaceX, tumbuhan bisa ditanam di Mars dengan cara mengkompres atmosfer. Gimana teknisnya ya? Gravitasi di Mars 38% lebih kecil dibandingkan dengan di Bumi. Artinya, kita akan jadi lebih kuat angkat beban di sana dan punya kekuatan melompat lebih tinggi. Satu hari di Mars 37 menit lebih lama dengan satu hari kita di Bumi.
Kapan SpaceX akan eksekusi misi ini? Sedang berjalan. Pertama-tama, tahun 2024 pesawat luar angkasa tanpa awak direncanakan mendarat di planet Mars pada tahun 2024. Dua tahun kemudian, akan ada tim yang mendarat di planet merah itu. Rencana ini disampaikan oleh Elon Musk dalam acara Axel Springer Award 2020.
Pesawat ruang angkasa yang akan digunakan terbuat dari roket baja tahan karat super besar. Tingginya mencapai 42,75 meter. Berapa biaya yang dibutuhkan? Elon Musk mengestimasi akan dibutuhkan dana sebesar 5 miliar dolar, atau setara dengan 71,8 triliun rupiah. Fantastis! Sampai detik ini, SpaceX telah melakukan beberapa kali uji coba penerbangan skala rendah.
Pertanyaannya sekarang, mau atau sudah pesan kavling di Mars? Buruan mumpung belum banyak yang tahu dan hunian di Bumi sudah mulai penuh. Penuh dengan gibahan tak bermanfaat. Hehehe
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H