Lihat ke Halaman Asli

Kampanye Hitam di Masa Tenang Pilgub Jabar

Diperbarui: 24 Juni 2015   17:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

136154084967145275

[caption id="attachment_238017" align="alignleft" width="448" caption="kampanye hitam"][/caption] Kabarnya sejak kamis tanggal 21 Februari kemarin Pilgub Jabar memasuki masa tenang. Tak heran banyak baligo dan atribut kampanye lain yang diturunkan baik oleh para Timses maupun Panwasmeskipun tak sedikit juga yang masih bertengger. Berdasarkan info di televisi, kabarnya masyarakat yang nekat mempertahankan atribut yang harus diturunkan bisa dikenakan hukuman pidana satu bulan.

Selama masa tenang harusnya masyarakat dibiarkan tenang merenungi calon mana yang akan dipilih. Tapi sepertikata sebuah ungkapan, “Air yang tenang belum tentu tiada buaya”. Upaya mengusik masa tenang ternyata muncul mulai dari politik uang sampai black campaign. Soal politik uang saya tak secara langsung menyaksikan hanya banyak mendengar selentingan bahwa Timses tertentu akan membagikan uang sejumlah sekian untuk setiap suara, padahal kalau ada yang kasih uang saya akan terima soal milih itu urusan saya di tanggal 24. Eit, uangnya tentu tak akan saya kantongi tapi akan saya serahkan ke panwas. Polda Jabar mencium aksi bagi-bagi uang akan dilakukan sebagai serangan fajar sebelum pencoblosan.

Upaya mengusik ketenangan yang saya jumpai secara langsung adalah kampanye hitam. Sebelum hari kamis memang sering terdengar berseliweran berita-berita negative tentang calon-calon tertentu. Nampaknya berita negative lebih renyah jadi obrolan dibanding yang positif. Tapi di hari kamis tepat diawal masa tenang malah tersebar selebaran yang memojokkan salah satu pasang calon. Kurang tahu persis apakah tersebar di seluruh Jawa Barat atau tidak namun yang jelas di dekat tempat tinggal saya di Bandung banyak ditemukan selebaran tersebut di tempat umum. Siapa yang melakukannya? Entahlah yang jelas bukan hantu. Kalaupun bukan di masa tenang, kampanye hitam tetap saja tidak elegan.

Duuh…politik, harusnya beretika? Ups, lagi-lagi ‘politik’ dikambinghitamkan padahal yang jadi soal adalah oknum manusianya…:)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline