Puisi "Rindu Dalam Hening Kereta" dibuat dari cerpen Kereta Tidur karya Arfianti Armend.
Amanat dalam puisi di atas adalah bahwa perjalanan, baik fisik maupun emosional, dapat menjadi momen untuk merenungkan hidup dan mengingat berbagai pengalaman. Puisi ini menyoroti pentingnya kenangan, harapan, dan hubungan antarmanusia, serta bagaimana kesunyian dapat memberikan ruang untuk refleksi dan pencarian makna di dalam diri. Selain itu, kereta sebagai simbol perjalanan mengingatkan kita bahwa setiap orang memiliki cerita dan beban yang dibawa dalam hidupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H