Lihat ke Halaman Asli

mari menulis

Diperbarui: 27 Agustus 2015   22:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

sudah beberapa bulan saya vakum untuk menyapa layar kompasiana untuk sejenak berbincang-bincang dan mencurahkan perasaan saya. awalnya memang saya menulis di "kompasiana"ini karena tugas dari dosen saya, awalnya memang berat dan malas juga untuk menulis.

tapi entah kenapa , rindu untuk menulis mungkin hal itu yang saat ini saya rasakan. bermula dari tuntutan,lama-lama kemudian menjadi sebuah kerinduan. patut kiranya saya mengucapkan terimakasih kepada beliau yang bersangkutan.

menulis, bisa dikatakan sebuah hobi saya, tapi saya juga bingung, ini bisa saya sebut sebagai hobi ataukah hanya pelarian, entahlah kebebesan dalam berekspresi itulah yang saya rasakan ketika saya memulai menuliskan huruf demi huruf,kata demi kata dan kalimat demi kalimat entah itu melalui media manual ataupun elektronik, entah menurut orang lain layak dibaca atau tidak, saya tidak peduli. tapi kritikan dan saran yang membangun itulah yang sekiranya sangat diharapkan bagi seorang penulis.

menulis, sering disebut sebagai sebuah kegiatan asah otak yang gratis,banyak manfaatnya, namun jarang peminatnya. sungguh sayang, saya sendiri pun tidak istiqomah untuk melakukan kegiatan yang satu ini, terlalu banyak alasan sepertinya, entah kegiatan ini itu, males, capek dan entah alasan lain yang memang kurang rasional.

belajar berekspresi dengan media yang konstruktif semakin banyak tidak dilirik keberadaanya, terlalu ironis memang.

dan mungkin itu juga hal yang tengah saya alami saat ini.

padahal dengan belajar untuk menulis hal tersebut untuk menstimulasi neuron-neuron dalam otak untuk kemudian menjadi respon yang positif. "kegiatan yang positif akan didukung pula dengan respon alamiah yang positif.

 

banyak media sosial yang bersliweran, yang nyata pun terkadang dikalahkan dengan dunia maya yang justru menghegemoni pemikir untuk menjadi manusia praktis.

kadang menulis pun juga dipandang oleh sebagian orang menjadi motif untuk berkarya secara profit.

namun, terkadang dengan motif yang tidak terealisasi tersebut.justru  menjadikan mereka menuju orientasi yang pragmatis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline