Di era digital saat ini, pemasaran tidak lagi terbatas pada metode konvensional seperti iklan televisi dan cetak. Pemasaran teknologi digital telah menjadi kekuatan utama dalam mencapai target pasar yang lebih luas dan efisien. Salah satu usaha yang dapat memanfaatkan potensi ini adalah Tomoro Coffee, sebuah kedai kopi yang terletak di sekitar Universitas Tarumanagara (UNTAR). Artikel ini akan menjelaskan bagaimana Tomoro Coffee dapat meningkatkan promosinya di UNTAR melalui pemasaran teknologi digital.
Sebelum melangkah ke pemasaran digital, Tomoro Coffee dapat memulai dengan membangun identitas merek yang kuat dan mengenali. Ini melibatkan penciptaan logo yang menarik, tagline yang mencerminkan visi dan nilai-nilai perusahaan, dan pengembangan gaya visual yang konsisten. Identitas merek yang kuat membantu merek tersebut dikenal dengan mudah oleh mahasiswa UNTAR dan meningkatkan kesan positif terhadapnya.
Langkah berikutnya adalah memanfaatkan aplikasi dan media sosial. Aplikasi Tomoro Coffee harus informatif, mudah digunakan, dan responsif terhadap perangkat seluler. Media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Twitter harus aktif digunakan untuk berinteraksi dengan pelanggan potensial, membagikan gambar produk yang menggoda, dan mengumumkan promosi.
Head of TOMORO Research & Development, Lei Yiqin mengatakan, "Komitmen kami terhadap kualitas terlihat jelas di setiap cangkir kopi yang kami jual. Bersama dengan para juara kelas nasional hingga dunia, TOMORO COFFEE fokus untuk meningkatkan kualitas dan layanan mulai dari minuman berkualitas tinggi, proses pembelian yang nyaman, pengalaman pelanggan, serta produk kopi berkualitas yang terjangkau. Untuk meningkatkan kenyamanan, kami membuat aplikasi TOMORO COFFEE, sehingga pelanggan dapat menikmati promo dan pesan melalui aplikasi agar bisa langsung mengambil produk di toko kami untuk menghemat waktu."
Dalam upaya untuk meningkatkan loyalitas pelanggan, Tomoro Coffee dapat memanfaatkan teknologi digital untuk meluncurkan program loyalitas dan memberikan diskon eksklusif kepada pelanggan yang mendaftar melalui aplikasi Tomoro Coffe. Program ini akan mendorong pelanggan untuk kembali lagi dan lagi, sehingga meningkatkan penjualan secara berkelanjutan.
Pemasaran digital tidak hanya sebatas promosi produk, tetapi juga tentang menciptakan konten yang bernilai bagi pelanggan. Tomoro Coffee dapat memulai blog di situs web mereka yang berisi artikel-artikel berkualitas tentang kopi, cara menyeduhnya, resep unik, dan berita terkini seputar kopi. Ini akan meningkatkan interaksi dengan pengunjung situs web, membantu peringkat situs di mesin pencari, dan memperkuat otoritas merek.
Penggunaan iklan online adalah strategi penting dalam pemasaran digital. Tomoro Coffee dapat mengalokasikan anggaran untuk beriklan melalui Google Ads, iklan Facebook, dan iklan Instagram. Dengan targeting yang tepat, mereka dapat mencapai audiens yang sesuai dengan profil pelanggan ideal mereka. Iklan online yang efektif akan meningkatkan kesadaran merek di kalangan mahasiswa UNTAR. Ada beberapa contoh yang dapat di ambil dari keuntungan membuka cabang outlet Tomoro Coffe di wilayah UNTAR yaitu, mungkin ada beberapa mahasiswa UNTAR memiliki pengikut yang besar di media sosial mereka sehingga puhak dari Tomoro Coffee dapat menjalin kerja sama dengan influencer lokal yang memiliki minat terhadap kopi atau kuliner. Influencer ini dapat membantu mempromosikan produk Tomoro Coffee kepada pengikut mereka, yang mungkin termotivasi untuk mencoba kopi di Tomoro Coffee berkat rekomendasi influencer.
Kesimpulan:
Menggunakan pemasaran teknologi digital adalah langkah cerdas bagi Tomoro Coffee untuk meningkatkan promosi mereka di UNTAR. Dengan membangun identitas merek yang kuat, memanfaatkan aplikasi dan media sosial, menciptakan konten berkualitas, mengadakan program loyalitas, beriklan secara online, dan menjalin kolaborasi dengan influencer lokal, Tomoro Coffee dapat menarik perhatian mahasiswa UNTAR untuk membangun basis pelanggan yang setia sehingga tumbuh menjadi destinasi kopi yang populer di kampus tersebut.