Deardy
Kamu tauh aku tadi ke mana?
Aku ke tempat kenangan kami td :)
Aku tak bermaksud terus mengingatnya.
Tapi bangunan itu kian jelas mengulas kenangan di antara kami.
Aku tak mungkin menghindar.
Tetap saja aku kembali teringat.
Deardy
Tadi aku coba ambil beberapa gambar yang nampak sedikit berubah, namun tidak untuk kenangan kami.
Rasanya sulit untuk bisa percaya. Ternyata aku mampu kembali ke tempat yg penuh dengan kumpulan cerita itu.
***
Hampir saja bulir-bulir air mata ini ingin keluar.
Namun sebisa mungkin ku tahan.
Meskipun aku ingin teriak sekuat dan sejadi-jadinya.
Aku cukup lemah untuk soal ini. Kembali aku harus mengakui sosoknya yang teramat istimewa di kehidupanku.
Bukan hanya untuk sekarang.
Tapi sejak dulu hingga kini dan mungkin akan selamanya.
Aku menyimpan erat namanya di tempat yang berbeda di hatiku.
Aku ingin membiarkannya. Aku tak ingin mengusiknya. Karena sungguh, berulang kali aku mencoba mencabut namanya, aku merasa ''kehilangan''. Rasa yang dulu selalu aku takuti untuk bisa bersamanya. Tpi kini tak lagi. Dia kan tetap ada, dulu, kini, nanti, dan selamanya. :)
May, 2nd 2013
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H